"Mitra kritis pemerintah yang dimaksud adalah Golkar berperan sebagai kawan sekaligus lawan berfikir atau sparring partner pemerintah," kata Agung laksono dalam Diskusi Panel Nasional Forum Komunikasi Ketua DPD Partai Golkar se-Indonesia di Yogyakarta, Minggu.
Ia meyakini dengan berada di luar pemerintah, Partai Golkar akan lebih banyak berbuat untuk masyarakat serta mampu berperan aktif membentuk dan mewarnai kebijakan negara untuk kepentingan rakyat.
Namun demikian, lanjut dia, meskipun berada di luar pemerintah, partai tersebut sebaiknya berperan sebagai penyeimbang yang konstruktif tanpa memiliki niat menggulingkan pemerintah.
"Lebih mengarah pada penyeimbang yang konstruktif atau penyeimbang yang berbasis kemitraan dengan tidak mengembangkan sikap kebencian atau permusuhan dengan pemerintah, apalagi ingin menggulingkan (pemerintah), bukan begitu," kata dia.
Menurut dia, dengan mengembangkan posisi demikian, Partai Golkar akan memiliki fungsi yang lebih fleksibel dalam mengkritisi ataupun mendukung kebijakan pemerintah.
"Kalau keputusannya (pemerintah) bagus, cocok, dan sesuai dengan program prorakyat, dan memperkuat daya saing serta mencerdaskan bangsa ya harus kita dukung," kata dia.
Sikap kritis terhadap pemerintah, menurut dia, bukan berarti apriori sepenuhnya terhadap keputusan yang diambil pemerintah.
Dengan langkah strategis itu, ia menambahkan, selain sebagai partai modern, Golkar akan tetap menjadi "the parties of ideas" yang dihormati dan disegani oleh pemerintah dan juga dicintai oleh rakyat.
Sebelumnya Agung berbeda sikap dengan partainya, ia menyebut Partai Golkar sebaiknya bisa mendukung pemerintahan baru. Agung menilai sebaiknya jajaran pengurus Partai Golkar mulai kembali memikirkan komitmen tetap bergabung pada koalisi Prabowo-Hatta yang akan berada di luar pemerintahan. Menurut dia, menjadi oposisi, membuat partai akan bersikap apriori. (Baca : Agung Laksono: Golkar Sebaiknya Dukung Pemerintahan Baru)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.