"Sebenarnya persoalan subsidi ini selalu dihadapi dari satu pemerintahan ke pemerintahan lainnya, bukan hanya pemerintahan ini. Memang, bagi negara yang anut sistem ekonomi yang sangat kapitalistik atau yang yang rakyat sebut neolib begitu, subsidi ini tidak disukai," kata SBY dalam wawancara eksklusif di Youtube, Jumat (29/8/2014).
SBY kemudian memaparkan, dirinya berpendapat lain dengan pemerintahan yang ia sebut neolib tersebut. Ia menilai untuk Indonesia masih dibutuhkan subsidi.
"Untuk Indonesia, mengingat masih banyak yang miskin dan daya beli rendah, kalau subsidi itu betul-betul untuk menolong rakyat, jumlah tidak berlebihan dan tepat sasaran, saya kira tidak keliru, ini yang kita jaga betul, subsidi yang pas," papar SBY.
Meski mengakui perlu adanya subsidi, SBY menilai kedepannya subsidi harus mulai dikurangi. Ia pun menyebut sudah beberapa kali mengurangi subsidi tersebut melalui langkah menaikan harga BBM bersubsidi.
"Yang penting, pengurangan itu dilakukan beberapa tahap, sehingga di satu sisi APBN kita makin ideal, di sisi lain tidak beri beban yang berlebihan ke rakyat kita. Yang jelas saya sadar subsidi perlu dikurangi, saya yakin di pemerintahan yang akan datang akan lakukan hal yang sama," ujar SBY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.