Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Wisma Atlet Meledak, Nama Istri Anas Dihilangkan dari Dutasari

Kompas.com - 29/08/2014, 15:14 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Athiyyah Laila, istri mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dihilangkan dari dokumen kepemilikan saham PT Dutasari Citralaras begitu kasus korupsi wisma atlet SEA Games meledak. Kasus ini menjerat mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.

Direktur Operasional PT Dutasari Citralaras Roni Wijaya mengaku diperintah Direktur Utama Dutasari Machfud Suroso untuk segera menghubungi notaris yang bisa menghilangkan nama Athiyyah. Roni juga mengaku diminta Machfud menghilangkan nama Direktur Msons Capital Munadi Herlambang dari kepemilikan saham PT DCL.

"Jadi setelah kasus wisma atlet meledak, Pak MS (Machfud Suroso) telepon saya 'Pak Roni, tolong hubungi Jufri yang biasa urus surat, cari notaris yang bisa back date untuk hilangkan Bu Athiyyah dan Munadi'," kata Roni saat bersaksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi Hambalang dengan terdakwa Anas di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (29/8/2014).

Selanjutnya, Roni membayar notaris Rp 20 juta untuk menghilangkan nama Athiyyah. Atas perintah Machfud, dia juga mengantarkan surat pengunduran diri kepada Athiyyah untuk ditandatangani oleh istri Anas tersebut.

"Saat itu saya di kantor, Pak MS di Hongkong, dia nelepon saya 'Pak Roni, tolong antar surat ke Bu Athiyyah, ditandatangani surat pengunduran'," tutur Roni.

Kendati demikian, menurut dia, komposisi pemilik PT Dutasari sebenarnya tidak berubah. Pemilik perusahaan itu, sebut Roni, tetap empat orang, yakni Machfud, dia, Athiyyah, dan Munadi.

"Iya, komposisi tetap empat pihak, karena kasus wisma atlet meledak, Pak MS (Machfud) berusaha hilangkan Msons dan Athiyyah," sambung Roni.

Dia mengatakan, PT Dutasari didirikan pada 2008. Ketika itu, pemilik PT Dutasari terdiri dari tiga orang, yakni Machfud, Athiyyah, dan Roni sendiri. "(Saham) Pak MS 40 (persen), saya 30 (persen), Bu Athiyyah 30 (persen)," ucap Roni.

Adapun perusahaan itu dibeli Rp 17 juta dari orang yang Roni lupa namanya. Pada Maret 2008, PT Msons Capital masuk dalam daftar kepemilikan saham PT Dutasari Citralaras. Perusahaan milik Munadi itu tercatat memiliki saham Rp 1,1 miliar. Namun, menurut Roni, sebenarnya empat pemilik PT Dutasari ini tidak pernah menyetorkan modal. Perusahaan ini didirikan tanpa adanya penyetoran modal.

"Bodong sih enggak, perusahaannya ada. Kan ada uang muka (Rp 17 juta)," kata dia.

Kemudian, pada 2010, PT Dutasari mendapat pengerjaan proyek Hambalang senilai kira-kira Rp 324 miliar. Perusahaan ini juga mendapatkan pengerjaan subkontraktor pembangunan gedung pajak dari PT Adhi Karya pada 2008 senilai Rp 80 miliar. Selain itu, menurut Roni, PT Dutasari mengerjakan proyek pembangunan rumah jabatan DPR pada 2010 senilai Rp 21 miliar, dan proyek di Kementerian Agama senilai Rp 10 miliar pada 2009-2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditanya soal Pilkada Jateng, Puan: Pacul Bisa, Ahmad Luthfi Mungkin

Ditanya soal Pilkada Jateng, Puan: Pacul Bisa, Ahmad Luthfi Mungkin

Nasional
25 Kandidat Bupati-Wali Kota Nonpartai Gugur Pencalonan

25 Kandidat Bupati-Wali Kota Nonpartai Gugur Pencalonan

Nasional
Tawarkan Zita Anjani sebagai Cawagub Kaesang, PAN Mengaku Sadar Diri

Tawarkan Zita Anjani sebagai Cawagub Kaesang, PAN Mengaku Sadar Diri

Nasional
Eks Waketum Yusril Minta Menkumham Batalkan Kepengurusan Baru PBB

Eks Waketum Yusril Minta Menkumham Batalkan Kepengurusan Baru PBB

Nasional
Polri Akan Cek dan Mitigasi Dugaan Data INAFIS Diperjualbelikan di 'Dark Web'

Polri Akan Cek dan Mitigasi Dugaan Data INAFIS Diperjualbelikan di "Dark Web"

Nasional
Ingin Duetkan Kaesang dengan Zita Anjani, PAN: Sudah Komunikasi

Ingin Duetkan Kaesang dengan Zita Anjani, PAN: Sudah Komunikasi

Nasional
Ada Tiga Anak Yusril, Ini Susunan Lengkap Kepengurusan Baru PBB

Ada Tiga Anak Yusril, Ini Susunan Lengkap Kepengurusan Baru PBB

Nasional
Polri Usut Dugaan Pidana Terkait Serangan 'Ransomware' di PDN

Polri Usut Dugaan Pidana Terkait Serangan "Ransomware" di PDN

Nasional
Siap Kembalikan Uang, SYL: Tetapi Berapa? Masa Saya Tanggung Seluruhnya...

Siap Kembalikan Uang, SYL: Tetapi Berapa? Masa Saya Tanggung Seluruhnya...

Nasional
Heru Budi: Rusunawa Marunda Bakal Dibangun Ulang, Minimal 2 Tower Selesai 2025

Heru Budi: Rusunawa Marunda Bakal Dibangun Ulang, Minimal 2 Tower Selesai 2025

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pengamat Sebut Kemekominfo-BSSN Harus Dipimpin Orang Kompeten

Pusat Data Nasional Diretas, Pengamat Sebut Kemekominfo-BSSN Harus Dipimpin Orang Kompeten

Nasional
SYL Mengaku Menteri Paling Miskin, Rumah Cuma BTN Saat Jadi Gubernur

SYL Mengaku Menteri Paling Miskin, Rumah Cuma BTN Saat Jadi Gubernur

Nasional
Uang dalam Rekening Terkait Judi Online Akan Masuk Kas Negara, Polri: Masih Dikoordinasikan

Uang dalam Rekening Terkait Judi Online Akan Masuk Kas Negara, Polri: Masih Dikoordinasikan

Nasional
Anak-anak Yusril Jadi Waketum, Bendahara, dan Ketua Bidang di PBB

Anak-anak Yusril Jadi Waketum, Bendahara, dan Ketua Bidang di PBB

Nasional
Satgas Judi Online Gelar Rapat Koordinasi Bareng Ormas Keagamaan

Satgas Judi Online Gelar Rapat Koordinasi Bareng Ormas Keagamaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com