JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Tantowi Yahya menegaskan, partainya siap berada di luar pemerintahan saat pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla berjalan pada Oktober 2014. Dengan menjadi oposisi, kata dia, partainya dapat mengkritisi kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro-terhadap kesejahteraan rakyat.
"Kami akan mengkritisi setiap program pemerintah yang akan menyusahkan rakyat. Namun, kami akan mendukung apabila ada program yang baik dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa," kata Tantowi kepada Kompas.com, Minggu (24/8/2014).
Golkar, kata dia, akan tetap berada di dalam Koalisi Merah Putih untuk membangun kekuatan penyeimbang yang dapat mengontrol kebijakan pemerintah. Dengan kekuatan tersebut, Golkar akan bersikap kritis dan objektif untuk membantu pemerintah dalam bekerja.
"Golkar akan tetap berada di koalisi permanen Merah Putih membangun kekuatan penyeimbang yang kritis dan objektif bersama dengan enam parpol lainnya," kata juru bicara Golkar itu.
Tantowi menambahkan, Golkar menghargai keputusan Mahkamah Konstitusi yang memutuskan menolak seluruh gugatan yang diajukan oleh Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terkait sengketa hasil Pilpres. Pasalnya, keputusan yang diambil MK bersifat final.
Internal Golkar tidak bulat mendukung sikap DPP Golkar untuk menjadi oposisi. Sebagian internal berharap Golkar bergabung dalam koalisi Jokowi-JK. Namun, untuk mengubah arah koalisi, perlu dilakukan perubahan kepengurusan DPP. Karena itu, sebagian elite mendesak digelarnya munas Golkar paling lambat Oktober 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.