Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-JK Unggul, Poros Muda Minta DPP Golkar Akui Kesalahan

Kompas.com - 10/07/2014, 17:53 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Poros muda Partai Golkar meminta fungsionaris dan pimpinan Partai Golkar mengakui kesalahan dalam Pemilu Presiden 2014. Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar dianggap bersalah lantaran tak menggubris keinginan publik untuk memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sebaliknya, Golkar yang dipimpin Aburizal Bakrie memutuskan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Inisiator poros muda Golkar, Indra J Piliang, mengatakan, dalam bersikap di pilpres, pihaknya terbukti lebih benar dibanding keputusan yang diambil oleh DPP Golkar. Hal itu disampaikan Indra berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga yang menyatakan bahwa Jokowi-JK unggul dalam Pilpres 2014.

"Sikap poros muda Golkar adalah benar. Kemenangan Jokowi-JK adalah bagian dari kemenangan kader muda Golkar. Kami inginkan DPP Golkar mengakui kesalahannya," kata Indra saat jumpa pers di SCBD, Jakarta, Kamis (10/7/2014).

Ketua Balitbang DPP Partai Golkar itu melanjutkan, pihaknya sejak awal telah memaafkan kekeliruan para pengurus dan pimpinan partainya. Permintaan maaf diperlukan sebagai wujud menghargai poros muda Golkar yang berinisiatif mengambil sikap politik berseberangan dengan mendukung Jokowi-JK.

Namun, kata Indra, permintaan maaf itu harus diikuti dengan mengembalikan hak politik tiga kader Golkar yang dipecat lantaran mendukung Jokowi-JK. Ketiga kader itu adalah Agus Gumiwang, Nusron Wahid, Poempida Hidayatullah. (Baca: Aburizal Pecat 3 Kader Golkar yang Tak Dukung Prabowo-Hatta).

"Saya kira kami menawarkan rekonsiliasi penuh. Kalau tidak, kami masih punya amunisi untuk bergelut," tandasnya.

Kubu Prabowo-Hatta masih meyakini bahwa pihaknya memenangi Pilpres 2014 berdasarkan hasil hitung cepat beberapa lembaga survei. (Baca: "Quick Count", Ini Hasil Lengkap 11 Lembaga Survei). Adapun KPU baru akan mengumumkan hasil hitung cepat resmi pada 22 Juli.

JK sempat bereaksi atas pemecatan tiga kader Golkar. Ia menyebut akan melakukan hal yang sama jika dirinya juga dipecat dari keanggotaan Golkar. (Baca: JK: Silakan Pecat, Bulan Depan Kita Pecat Lagi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com