Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Pembuat Tabloid "Obor Rakyat" Seharusnya Ditangkap

Kompas.com - 24/06/2014, 17:14 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAMBI, KOMPAS.com — Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta aparat kepolisian segera menangkap pembuat tabloid Obor Rakyat. Jokowi mengaku resah dengan peredaran tabloid itu karena sepenuhnya berisi fitnah yang ditujukan kepada dirinya. "Pembuat tabloid itu seharusnya segera ditangkap, wong pembuatnya sudah ketahuan siapa," kata Jokowi saat berkampanye di Lapangan Ex MTQ, Kota Jambi, Selasa (24/6/2014).

Meski begitu, Jokowi merasa tenang karena sebaran tabloid Obor Rakyat ternyata tak seluas yang ia bayangkan. Setidaknya, Jokowi tak mendapat laporan tentang peredaran tabloid tersebut di Kalimantan Barat dan Kota Jambi.

Dalam orasinya saat berkampanye di Kota Jambi, Jokowi menyampaikan bahwa banyak fitnah yang ditujukan pihak tertentu untuk menjatuhkannya. Ia meminta masyarakat tak terpengaruh dan memberi jaminan bahwa semua informasi miring yang beredar dan menyangkut dirinya sama sekali tidak benar. "Tabloid (Obor Rakyat) itu di Jatim malah dibakar oleh warga, karena sudah pada tahu dan tidak berpengaruh," tandasnya.

Untuk diketahui, tim hukum Jokowi telah melaporkan Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat Setyardi Budiono ke Mabes Polri. Namun, Setyardi menyatakan masih akan terus menerbitkan tabloid tersebut karena ia melihat masyarakat menyambut baik isi pemberitaan di dalamnya.

Kepada awak media, Senin (23/6/2014), Setyardi menunjukkan halaman muka Obor Rakyat edisi terbaru dengan konten pemberitaannya masih terfokus pada sosok Jokowi. Tabloid edisi terbaru itu belum disebarkan secara masif ke publik. Sebagaimana dua edisi sebelumnya, judul-judul yang digunakan pada cover terbaru tabloid itu menyasar kepada Jokowi.

Judul headline di halaman muka edisi terbaru adalah "Periksa! DNA Jokowi, Iriana, dan Si Sulung". Setiyardi mengklaim dukungan masyarakat terhadap Obor Rakyat sangat besar sehingga beberapa temannya akan bergabung sebagai donatur. Setiyardi menyebut Obor Rakyat edisi I dan II merupakan edisi promo untuk melihat reaksi publik. Mengenai isu yang diangkat dalam edisi ini, Setiyardi masih merahasiakan. "Kontennya tetap kritis. Tagline kami, Indonesia bebas bicara. Harus begitu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

Nasional
2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

Nasional
Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

Nasional
Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Nasional
Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Nasional
Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

Nasional
Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, 'Insya Allah'

Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, "Insya Allah"

Nasional
Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

Nasional
BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

Nasional
Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Nasional
Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Nasional
Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Nasional
DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

Nasional
Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com