Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Jokowi Masukkan Dukungan bagi Palestina sebagai Prioritas

Kompas.com - 24/06/2014, 01:23 WIB
Indra Akuntono

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com — Calon presiden Joko Widodo menyatakan, Indonesia wajib memberi dukungan bagi kemerdekaan Palestina sesuai amanat UUD 45. Karenanya, dia membantah sengaja menggulirkan dukungan tersebut semata demi Pemilu Presiden 2014.

"Kita dukung penuh kemerdekaan Palestina dan mendukung penuh Palestina jadi anggota PBB. Kenapa kita sampaikan seperti itu? Pembukaan UUD kita jelas, kemerdekaan itu hak segala bangsa," kata Jokowi di Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (23/6/2014).

Jokowi menegaskan, dukungan kepada Palestina, yang disampaikannya dalam debat capres, memiliki tujuan murni untuk penyampaian gagasan. Ia meminta agar gagasannya itu tak ditarik menjadi sebuah polemik.

Lebih jauh, Jokowi juga mengaku memiliki hubungan baik dengan Palestina melalui duta besarnya di Indonesia, Fariz N Mehdawi. Bahkan, dia mengatakan, Fariz sempat menjadi penghubung untuk mengirim tim sepak bola Palestina berlatih di Solo beberapa tahun lalu. "Jadi kami ngerti betul, artinya jangan ragu berikan dukungan karena sudah ada di konstitusi."

Diberitakan sebelumnya, dalam acara debat ketiga antarkandidat peserta Pemilu Presiden 2014, Jokowi menyatakan bahwa ia dan pasangannya, Jusuf Kalla, berkomitmen penuh mendukung kemerdekaan Palestina dan mendukung negara itu menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Dalam debat tersebut, Jokowi menyebutkan punya empat prioritas untuk bidang politik luar negeri bila mendapat mandat memimpin Indonesia bersama Kalla. Empat prioritas itu adalah perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri, perlindungan sumber daya maritim, produktivitas dan daya saing, serta keamanan regional kawasan dan menjaga ketertiban dunia.

Dukungan untuk memerdekakan Palestina masuk dalam program menjaga ketertiban dunia. Untuk mewujudkan keempat prioritas itu, Jokowi menyatakan akan menerapkan tiga strategi melalui hubungan antara pemerintah, hubungan para pelaku bisnis di antara dua negara, dan hubungan masyarakat di antara negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com