Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Try Sutrisno: Purnawirawan di Timses Jangan Terpancing Kepentingan Kecil

Kompas.com - 18/06/2014, 16:28 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
-- Pembina Forum Komunikasi Purnawirawan TNI/Polri, Try Sutrisno mengimbau purnawirawan untuk mampu mengendalikan diri sehingga tidak merugikan bangsa. Kerugian ini disebabkan oleh kampanye negatif dan hitam, yang tidak cocok dengan budaya Indonesia.

"(Purnawirawan) jangan terpancing kepentingan kecil, sehingga menimbulkan kerugian bangsa secara keseluruhan," ujar Try di Hotel Granadi, Jakarta Selatan, Rabu (18/6/2014).

Mantan wakil presiden ini juga menyebutkan, perubahan sikap purnawirawan dalam mengaktualisasikan pandangan politiknya, ada yang mengarah ke liberal. Menurutnya, mendukung siapapun, hal yang wajar saja, karena sebagai purnawirawan memiliki hak berdemokrasi. Diingatkannya, purnawirawan tetap harus memperhatikan sapta marga.

"Saya harap purnawirawan yang masuk timses, sungguh mampu mengedepankan toleransi yang tinggi. Mengedepankan NKRI sebagai harga mati," ujar purnawirawan jendral bintang empat ini.

Purnawirawan, tambah Try, harus tetap dalam batas kontrol diri pribadi bangsa mengikuti pemilihan umum presiden. Pilpres adalah pesta demokrasi yang boleh dinikmati. Tetapi demokrasi ini tetap harus berdasarkan atas budaya Indonesia.

"Budaya itu tidak universal. Budaya berbeda tiap negara. Indonesia punya budaya sendiri. Ada jati diri," lanjut Try.

Menurut Try, jika purnawirawan sadar akan hal ini, dimanapun bertingkah laku, baik pada pilpres atau dimanapun, bisa menghindarkan kampanye negatif atau kampanye hitam yang mampu memecah bangsa. Ia pun mengimbau tim sukses capres untuk tidak menggunakan kampanye hitam dan kampanye negatif.

"Tidak usah cara-cara negatif itu dipakai. Tidak cocok. Kembali jati diri Bangsa Indonesia," imbuh Try.

Try ingin mengajak masyarakat, terutama purnawirawan untuk menyukseskan pilpres agar ada pengalaman yang baik bagi bangsa. Sebagai purnawirawan perwira, Try yakin Bangsa Indonesia bisa menjaga keutuhan NKRI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com