Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Prabowo-Hatta "Disidang" Pengurus Demokrat...

Kompas.com - 01/06/2014, 18:41 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa bertemu kader dan pengurus Partai Demokrat untuk memaparkan visi dan misi di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (1/6/2014).

Uniknya, dalam forum ini, Prabowo-Hatta sama-sama mendapatkan pertanyaan yang sulit dan cenderung nakal dari kader Demokrat.

Prabowo dan Hatta yang kompak menggunakan kemeja lengan pendek warna putih dan sama-sama berpeci hitam, duduk berdua di panggung utama. Di hadapannya, terdapat sekitar 100 orang kader dan pengurus Partai Demokrat.

Saat sesi tanya dibuka, enam pengurus Partai Demokrat menyampaikan pertanyaannya. Ikhsan Modjo, menjadi penanya pertama. Dia mempertanyakan kesiapan Prabowo jika nantinya terpilih sebagai presiden yang akan kerap dikritik hingga dicaci maki.

"Bapak Presiden SBY saja saat ini banyak dikritik, hingga dicaci maki. Apa Bapak siap menghadapi semua itu?" ujar Ikhsan.

Pertanyaan lainnya disampaikan Wakil Ketua Komisi XI dari Fraksi Partai Demokrat, Andi Timo Pangerang. Timo mempertanyakan niat Prabowo untuk menasionalisasi perusahaan asing.

Sementara rekan Prabowo sesama di Himpunan Keluarga Tani Indonesia (HKTI) yang juga kader Demokrat, Achsanul Qosasi mempertanyakan komitmen Prabowo dalam pemberantasan korupsi.

"Apa Bapak akan melindungi kader atau partai bapak sendiri kalau ada yang terbukti melawan hukum?" tanya Achsanul.

Pertanyaan lainnya disampaikan Kastorius Sinaga. Kastorius mempertanyakan apakah Prabowo nantinya akan mengerahkan jenderal aktif untuk upaya pemenangan pemilu.

Demi pertanyaan yang disampaikan para kader Demokrat ini pun sempat membuat Prabowo dan Hatta berdiskusi sebelum menjawab. Prabowo yang pertama kali maju menjawab pertanyaan mereka. Secara spesifik, Prabowo pun mengomentari pertanyaan Achsanul. "Ini nakal-nakal yang pertanyaannya. Nggak loyal rupanya," ujar Prabowo diiringi derai tawa.

Adapun, forum pemaparan visi dan misi Prabowo-Hatta ini dilakukan agar kader dan pengurus Demokrat mendapatkan gambaran tentang sosok capres yang dipilihnya.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan netral, namuan dia mempersilakan kader-kader Demokrat memilih capres sesuai aspirasi masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com