Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo-Hatta Bertemu Kader Demokrat Tanpa Sambutan SBY

Kompas.com - 01/06/2014, 16:55 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa akhirnya bertemu kader dan pengurus Partai Demokrat di Hotel Sahid Jaya, Minggu (1/6/2014) siang. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak menyambut kedatangan Prabowo-Hatta itu karena SBY mengurunkan niatnya untuk hadir dalam acara pemaparan visi dan misi pasangan itu.

Prabowo hadir bersama Hatta sekitar pukul 16.00. Turut mendampingi Prabowo-Hatta yakni puluhan tim sukses pasangan dengan nomor urut 1 itu. Hadir juga antara lain Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Bulan Bintang MS Kaban, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Dradjad Wibowo, Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi.

Saat tiba, Prabowo dan Hatta disambut Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan, Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono, Sekretaris Majelis Tinggi Jero Wacik, dan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat EE Mangindaan. SBY batal menghadiri acara itu. Syarief menyatakan SBY batal hadir karena punya kegiatan sendiri.

"Beliau tidak hadir karena punya kegiatan sendiri," ujar Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan saat ditemui usai rapat pengurus harian terbatas Partai Demokrat di kediaman SBY, Cikeas, Bogor, Minggu siang.

Syarief mengakui hingga kini SBY memang belum mendengarkan visi dan misi Prabowo-Hatta. Maka dari itu, forum pemaparan visi dan misi sengaja digelar di Hotel Sahid. Untuk memutuskan sikap dukungan Demokrat, kata Syarief, cukup dilakukan Ketua Harian. "Kalau soal itu (SBY tidak datang), kan ada Ketua Harian nanti," kata Syarief.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengakui SBY tak akan hadir dalam pertemuan bersama Prabowo-Hatta. Menurut Max, SBY selaku Presiden tetap harus menjaga netralitas. "Pak SBY kan Presiden, jadi harus dihormati juga posisinya," kata Max.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com