"Beliau bukan saja intelektual, cendekiawan, tapi juga kiai. Kombinasi dua itu susah kita temui," katanya saat menerima dukungan guru besar emeritus dan cendekiawan di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (27/5/2014).
Menurut Prabowo, biasanya mereka yang dianggap sebagai intelektual dan cendekiawan kurang cakap di bidang agama. Sebaliknya, mereka yang kerap disapa kiai, kata Prabowo, biasanya tidak menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. "Beda dengan beliau (Mahfud). Kita punya (tokoh yang) luar biasa," ucapnya.
Prabowo juga menyebut Mahfud sebagai figur yang pantas menjadi presiden. Kendati demikian, dia mengatakan bahwa sistem pemilu saat ini yang mengharuskan pengajuan calon presiden berasal dari partai politik dan hal itu menghambat Mahfud. Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu juga mengapreasiasi keputusan Mahfud menjadi ketua tim kampanye nasional Prabowo-Hatta. Padahal, kata dia, Mahfud berpengalaman sebagai ketua MK, menteri, sekaligus anggota DPR.
"Kalau Prabowo jadi presiden, kita bisa lihat penasihat-penasihatnya. Seperti kita bikin tim sepak bola, kita cari pemain-pemain hebat," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.