Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut Berharap Jokowi-JK "Jemput Bola" seperti Prabowo-Hatta

Kompas.com - 26/05/2014, 15:30 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, hingga saat ini, partainya bersikap netral dalam Pemilu Presiden 2014. Kendati demikian, ia mengatakan, pilihan tersebut bisa saja tetap netral atau berubah dalam beberapa hari ke depan. Ia menyarankan tim pemenangan calon presiden untuk melakukan komunikasi intens dengan Demokrat.

"Sampai sekarang kami masih netral, tetapi kalau memang ada kubu datang ke kami, kami tetap manusia. Disiram air lama-lama lembut juga," katanya kepada wartawan di Kompleks Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (26/5/2014).

Ruhut mengatakan, dukungan beberapa elite Demokrat ke kubu Joko Widodo dan Jusuf Kalla atau Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa merupakan inisiatif pribadi masing-masing. Demokrat akan menentukan posisinya pada 1 Juni 2014 saat para capres dan cawapres memaparkan visi dan misinya di hadapan kader Demokrat.

"Saya juga mengundang semua capres. Tadi ketemu Pak Tjahjo (Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo). Mereka bilang akan mengusahakan," ucap mantan pengacara itu.

Anggota Komisi III DPR itu mengakui, kubu Prabowo-Hatta lebih intens berkomunikasi dengan Demokrat dibanding Jokowi-JK. Ia berharap kubu Jokowi-JK juga lebih sering aktif "menjemput bola" seperti yang dilakukan Prabowo-Hatta.

"Pak Prabowo itu beliau betul-betul 'jemput bola'. Dia lihat satu tokoh, dia datang ke rumahnya," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa partainya akan netral pada Pilpres 2014. Keputusan itu diambil dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat di Jakarta, Minggu (18/5/2014). Langkah ini juga dipertegas dalam jumpa pers para petinggi Demokrat di Kantor DPP Demokrat, Selasa (20/5/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Nasional
Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

Nasional
Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Nasional
Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Nasional
LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Nasional
Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Nasional
Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com