Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Sesumbar Prestasinya Bukan karena Golkar

Kompas.com - 24/05/2014, 21:41 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil presiden Jusuf Kalla berbangga diri di hadapan ratusan relawan Keluarga Nusantara Jokow-JK. JK bercerita soal prestasi karirnya selama ini yang menurutnya lebih karena faktor keprofesionalan, bukan karena partai.

"Saya ini bermula di dunia politik juga bukan karena partai," ucap JK dalam acara deklarasi relawan Keluarga Nusantara Jokow-JK, di Hotel Sahid Jaya, Sabtu (24/5/2014) malam.

JK menjelaskan dirinya menjadi menteri di era pemerintahan Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri lantaran keprofesionalannya yang dulu berawal dari pengusaha. Pasa masa Presiden Megawati, JK menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Sementara pada masa Presiden Abdurrahman Wahid, JK menjadi Menteri Perdagangan.

Namun, lanjutnya, ketika menjadi Ketua Umum Partai Golkar, dirinya kemudian maju sebagai capres. Akan tetapi, JK justru kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono pada pemilu tahun 2009. "Begitu saya ketua partai malah kalah," ujarnya disambut gelak tawa para relawan yang hadir.

JK mengaku dirinya memang tidak memiliki pemikiran politisi kebanyakan yang selalu fleksibel, berkompromi, dan transaksional. Namun demikian, dia yakin dengan karakter sebagai profesional, dirinya akan bisa memenangi pertarungan pemilihan presiden mendatang.

"Sekarang saya jadi cawapres tanpa dukungan partai karena takdir saya profesional, tanpa dukungan partai, insyallah berhasil juga. Mohon doa dan harapan dari saudara-saudara semu," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Prabowo 'Tak Mau Diganggu' Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Prabowo "Tak Mau Diganggu" Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Nasional
JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

Nasional
Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

Nasional
Polri Buru Dalang 'Illegal Fishing' Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Polri Buru Dalang "Illegal Fishing" Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Nasional
Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Nasional
BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

Nasional
UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com