"Hilangkan kontroversi dan perbanyak referensi," ujar JK, saat memberikan sambutan, di Hotel Oria, Jalan Wahid Hasyim 85, Jakarta Pusat, Jumat (23/5/2014).
JK mengatakan, di era sekarang ini, masyarakat akan lebih memanfaatkan media sosial sebagai sarana berinteraksi dan berkomunikasi dibandingkan menggunakan iklan televisi. Menurutnya, iklan di televisi sudah tidak lagi efektif karena kemasannya seringkali dianggap tidak menarik bagi masyarakat.
"Itu kan sudah terbukti pada saat pemilu legislatif yang lalu," ujarnya.
Oleh karena itu, JK menyarankan kepada tim media center pemenangannya untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana menyebarkan informasi terkait program dan visi misi. JK juga meminta agar tim media center tetap mengikuti perkembangan tim lawan melalui media elektronik mau pun media sosial. Namun, JK mengingatkan, untuk tetap menggunakan akal sehat dalam berdebat. Dia tidak menginginkan timnya berdebat dengan menyinggung orang secara personal.
"Kita mengemukakan informasi tanpa menyinggung orang. Berdebatlah dengan logika." tegasnya.
Lokakarya ini membahas mengenai strategi yang akan dilakukan tim media center Jokowi-JK dalam menghadapi pertarungan Pemilu Presiden 2014. Selain Jusuf Kalla, hadir pula Ketua DPP Partai Demokrasi Indoensia Perjuangan Maruarar Sirait, Anggota Komisi X DPR RI Dedi Gumelar, Politisi PDI-P Aria Bima, serta pengamat politik Sukardi Rinakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.