Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Preseden Buruk jika Demokrat Pilih Jadi "Penonton" di Pilpres 2014

Kompas.com - 16/05/2014, 15:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat mengagendakan pengumuman pemenang Konvensi Calon Presiden Demokrat pada Jumat (16/5/2014) sore ini. Akan tetapi, siapa pun pemenang konvensi dinilai tak akan berpengaruh besar pada konstelasi politik saat ini. Beberapa hari menjelang pengumuman pemenang konvensi, Demokrat justru menggulirkan nama di luar peserta konvensi yang dibidik sebagai bakal calon presiden, yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono X. Pemenang konvensi akan dipasang sebagai bakal cawapresnya. Skenario ini akan terwujud jika ada partai yang berminat berkoalisi dengan Demokrat untuk mengusung pasangan calon yang ditawarkan.

Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengatakan, jika wacana ini tak mendapatkan sambutan, Demokrat tak akan ambil bagian dalam Pemilu Presiden 2014. Bergabung dengan satu dari dua poros besar koalisi tak akan menjadi pilihan.

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Arie Sudjito menilai, pilihan sikap Demokrat ini akan menjadi preseden buruk. Menurutnya, belum pernah ada peserta pemilu yang tak ambil bagian dalam pertarungan pemilu presiden.

"Akan menjadi preseden buruk dan SBY makin terpuruk. Belum pernah ada selama ini peserta pemilu yang memilih jadi "penonton" di pemilu presiden. Demokrat dari partai penguasa tiba-tiba nothing," kata Arie, kepada Kompas.com, Jumat (16/5/2014).

Ia mempertanyakan makna konvensi capres yang telah digelar dan melibatkan 11 peserta yang dinilai memiliki kemampuan mumpuni. "Kalau Demokrat salah langkah, bisa jadi blunder. Harusnya ada langkah cepat, bisa diantisipasi Demokrat. Jangan memilih jadi penonton kalau kemudian tak ada tokohnya yang masuk bursa (capres dan cawapres)," papar Arie.

Menurutnya, mempertimbangkan hubungan kedua partai, Demokrat masih berpeluang membangun koalisi dengan Partai Golkar yang hingga saat ini juga belum memutuskan arah koalisinya.

Sementara itu, ketika ditanya soal nasib peserta konvensi, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, partainya tahu diri dengan perolehan suara pada Pemilu Legislatif 2014 yang hanya di kisaran 10 persen.

"Ya, kalau itu, Demokrat tahu diri, dengan 10 persen (hasil pemilu legislatif), tidak bisa berbuat banyak. Begitu," ujar SBY singkat, Jumat (16/5/2014), di Kantor Kepresidenan, Jakarta.


 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com