Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengatakan, jika wacana ini tak mendapatkan sambutan, Demokrat tak akan ambil bagian dalam Pemilu Presiden 2014. Bergabung dengan satu dari dua poros besar koalisi tak akan menjadi pilihan.
Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Arie Sudjito menilai, pilihan sikap Demokrat ini akan menjadi preseden buruk. Menurutnya, belum pernah ada peserta pemilu yang tak ambil bagian dalam pertarungan pemilu presiden.
"Akan menjadi preseden buruk dan SBY makin terpuruk. Belum pernah ada selama ini peserta pemilu yang memilih jadi "penonton" di pemilu presiden. Demokrat dari partai penguasa tiba-tiba nothing," kata Arie, kepada Kompas.com, Jumat (16/5/2014).
Ia mempertanyakan makna konvensi capres yang telah digelar dan melibatkan 11 peserta yang dinilai memiliki kemampuan mumpuni. "Kalau Demokrat salah langkah, bisa jadi blunder. Harusnya ada langkah cepat, bisa diantisipasi Demokrat. Jangan memilih jadi penonton kalau kemudian tak ada tokohnya yang masuk bursa (capres dan cawapres)," papar Arie.
Menurutnya, mempertimbangkan hubungan kedua partai, Demokrat masih berpeluang membangun koalisi dengan Partai Golkar yang hingga saat ini juga belum memutuskan arah koalisinya.
Sementara itu, ketika ditanya soal nasib peserta konvensi, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, partainya tahu diri dengan perolehan suara pada Pemilu Legislatif 2014 yang hanya di kisaran 10 persen.
"Ya, kalau itu, Demokrat tahu diri, dengan 10 persen (hasil pemilu legislatif), tidak bisa berbuat banyak. Begitu," ujar SBY singkat, Jumat (16/5/2014), di Kantor Kepresidenan, Jakarta.