Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Menteri Bantah Larikan Hendra "Office Boy" dari Kasus Videotron

Kompas.com - 14/05/2014, 23:58 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Riefan Avrian, putra Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Syarief Hasan, membantah melarikan Hendra Saputra ke Kalimantan karena kasus dugaan korupsi proyek videotron. Hendra adalah office boy, yang diangkat Riefan menjadi Direktur Utama PT Imaji Media, demi proyek di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

"Pernah minta kepada Saudara Hendra untuk melarikan diri ke kalimantan?" tanya Jaksa Andi Kurniawan, dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Jakarta, Rabu (14/5/2014) malam. "Tidak, Pak," jawab Riefan. Sidang ini menangani dugaan korupsi pengadaan videotron di kementerian yang dipimpin ayah Riefan ini.

Saat memberikan keterangan dalam sidang ini, Riefan lebih banyak membantah dakwaan yang disusun jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Dia, misalnya, membantah pula pernah memerintahkan karyawannya menjemput Hendra dari rumah dan melarikannya ke Kalimantan bersama istri dan anaknya.

Dalam dakwaan perkara ini disebutkan bahwa Hendra hanya mengenyam pendidikan sampai kelas 3 SD. Dia diangkat menjadi Direktur Utama PT Imaji Media yang sengaja didirikan Riefan untuk proyek videotron tersebut.

Meskipun Riefan membantah terlibat dalam pendirian perusahaan tersebut, Hendra mengaku dipaksa Riefan, dan selama menjadi direktur tak pernah menyiapkan persyaratan untuk mengikuti lelang proyek tersebut.

Di persidangan Hendra mengatakan bahwa dia sadar tak punya kompetensi menjadi direktur sebuah perusahaan. Untuk itu, selama proses lelang hingga pengerjaan proyek, kata Hendra, pekerjaan sebagai direktur diambil alih oleh Riefan.

PT Imaji sebagai perusahaan yang baru berdiri dapat memenangkan proyek videotron. Pembayaran proyek videotron kemudian masuk ke rekening Hendra selaku Dirut PT Imaji Media. Namun, rekening ini juga dikuasai oleh Riefan.

Dari Riefan, Hendra mengaku mendapat bagian Rp 19 juta. Setelah itu, kata Hendra, dia dilarikan Riefan ke Samarinda, Kalimantan Timur. Dalam pelarian itu, istri dan anak Hendra juga ikut serta.

Selain itu, rekan Hendra, Kamaluddin, yang merupakan karyawan Riefan juga ikut dilarikan selama berbulan-bulan. Pelarian itu berakhir saat Hendra ditangkap di Samarinda pada Oktober 2013 menyusul pengungkapan kasus dugaan korupsi proyek videotron ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com