Pantauan Kompas.com, Suryadharma datang terlebih dulu sekitar pukul 19.30 WIB. Kedatangan Suryadharma ini disertai rombongan besar para pengikutnya seperti Wakil Sekretaris Jenderal PPP Syaifullah Tamliha dan selanjutnya diikuti kedatangan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung.
Kepada wartawan, Suryadharma mengaku optimistis PPP akan mencapai kata mufakat dalam menentukan arah koalisi. Sementara itu, Lulung menyatakan optimisme serupa. Namun, Lulung mengklaim dukungan terhadap Prabowo cukup kuat.
Sekitar pukul 20.00 WIB, giliran Sekretaris Jenderal M Romahurmuzy yang datang juga bersama rombongan besar. Romy, sapaan akrabnya, hadir bersama sejumlah Ketua Dewan Pimpinan Wilayah yang sempat dipecat Suryadharma Ali beberapa waktu lalu karena dianggap tak sejalan dengan partai.
Kelompok yang bertentangan dengan Suryadharma ini sempat menyatakan dukungannya kepada Joko Widodo. Ketua DPW Sulsel Amir Uskara mengklaim bahwa partainya cenderung mendukung Jokowi maju sebagai presiden. Dia pun mengkritik proses lobi dua hari yang dilakukan pimpinan PPP yang dianggapnya tak produktif.
"Kami berharap agar segera disepakati secara bulat dalam rapimnas malam ini," kata Amir.
Baik Suryadharma maupun Romy berharap agar rapat mencapai kata mufakat daripada menempuh cara voting. Suryadharma bahkan mengingatkan agar semua kader PPP mematuhi keputusan yang dibuat dalam rapimnas kali ini.
"Tidak boleh ada pihak mana pun atas nama PPP yang mencari peluang-peluang baru. Insya Allah malam ini bisa dicapai," katanya.
Setelah dibuka pukul 20.00, rapimnas II PPP masih terus berlangsung. Sudah satu kali rapat diskors untuk menikmati hidangan makan malam selama 30 menit. Setelah itu, rapat kembali dilanjutkan dan masih belum mencapai kesepakatan.
Alotnya pembicaraan soal koalisi PPP ini adalah kelanjutan dari cerita panjang "drama" partai hijau ini. Sebelumnya, PPP sempat terpecah lantaran Ketua Umum PPP Suryadharma Ali hadir dalam kampanye akbar Partai Gerindra di Stadion Gelora Bung Karno beberapa waktu lalu tanpa melalui kesepakatan partai.
Akankah PPP menyudahi drama penentuan koalisinya pada malam ini?