Wakil Ketua Umum DPP PPP Emron Pangkapi menjelaskan, keputusan skors tersebut terpaksa diambil karena partainya mengupayakan keputusan koalisi diambil dengan jalan musyawarah. Meski ada mekanisme pengambilan keputusan melalui voting, tetapi PPP berusaha menghindarinya untuk mencegah terjadinya friksi internal.
"Lebih baik lobi daripada voting. Kalau voting nanti ada yang dipermalukan, kita enggak ingin ada yang dipermalukan," kata Emron, di lokasi Rapimnas II PPP, di The Bridge Function Room, Kompleks Apartemen Aston, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (10/5/2014) malam.
Emron menjelaskan, dalam rapat diputuskan bahwa opsi pertama Rapimnas II PPP akan diskors sampai Minggu (11/5/2014) pukul 19.00. Opsi kedua adalah diperpanjangnya masa skors selama 1 x 24 jam sampai batas akhir pukul 19.00, Selasa pekan depan.
Keputusan pencabutan masa skors itu ditentukan oleh Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali. Suryadharma akan mengambil keputusan setelah melakukan komunikasi dengan sejumlah peserta Rapimnas. "Masing-masing opsi ini memiliki argumentasi yang sama," pungkasnya.
Rapimnas II PPP digelar khusus untuk menentukan arah koalisi PPP dalam menghadapi Pemilu Presiden 2014. Semua pimpinan di level pusat dan wilayah hadir dalam Rapimnas tersebut.
Pembahasan mengenai koalisi mengalami kebuntuan karena terbelah menjadi dua kubu. Kubu pertama menginginkan PPP bergabung ke PDI Perjuangan yang mengusung Joko Widodo sebagai bakal calon presiden, sementara kubu kedua memilih Partai Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto.
Di luar dua kubu itu, muncul juga usulan dari beberapa pengurus agar PPP bergabung ke poros Partai Golkar dan mengusung bakal cawapres untuk mendampingi Aburizal Bakrie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.