Di Rapimnas, PPP Serukan Gugatan atas Hasil Pemilu

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bertekad melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi atas hasil Pemilu Legislatif 2014. Berkas gugatan terus dimatangkan dan akan segera diajukan ke MK sebelum Selasa (13/5/2014).

Sekretaris Jenderal DPP PPP M Romahurmuziy dengan tegas menyatakan hal itu di hadapan ratusan pengurus partainya saat pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II PPP yang digelar di Jakarta. Menurutnya, ada banyak kejanggalan dalam pelaksanaan pileg sehingga sudah selayaknya digugat untuk mencari jawaban pastinya.

"Kita bentuk tim supaya ada jawaban final," kata pria yang kerap disapa Romy tersebut, Sabtu (10/5/2014).

Romy mengatakan, beberapa kejanggalan dalam hasil pileg terdapat di daerah pemilihan Jawa Barat XI dan Sumatera Selatan I. PPP menganggap ada kejanggalan karena perolehan kursi PPP di dua kursi itu berkurang.

"Di Sumsel I, kader terbaik kita, Ahmad Yani, tertunda terpilih dan di Jabar XI dari waktu ke waktu kita selalu dapat dua kursi, tapi sekarang hanya satu kursi," ujarnya.

Ketua DPP PPP Bidang Komunikasi dan Hubungan Media M Arwani Thomafi telah lebih dulu menyuarakan rencana gugatan tersebut. Ia mengatakan, PPP menyiapkan kurang lebih 40 gugatan ke MK karena merasa banyak kehilangan suara.

Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan hasil rekapitulasi perolehan suara pemilu legislatif pada Jumat (9/5/2014) tengah malam. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meraih suara terbanyak, yakni 23.681.471 suara atau 18,95 persen dari total suara sah. Di urutan kedua, Partai Golkar memperoleh 18.432.312 suara (14,75 persen) dan di urutan ketiga, Partai Gerindra meraih 14.760.371 suara (11,81 persen).

PPP berada di papan tengah dengan perolehan suara 8.157.488 (6,53 persen), selisih sedikit dari perolehan suara Partai Keadilan Sejahtera yang mendapat 8.480.204 suara (6,79 persen).