Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revolusi Mental Ala Jokowi Dianggap Masih Abstrak

Kompas.com - 28/04/2014, 20:44 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Founding Father House Syahrial Nasution mempertanyakan revolusi mental yang digagas bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo. Beberapa waktu lalu, Jokowi mengungkapkan, salah satu visi-misinya untuk membangun bangsa Indonesia adalah revolusi mental. (Baca: Visi dan Misi Jokowi: Revolusi Mental)

Namun, menurut Syahrial, revolusi mental yang diungkapkan Jokowi masih abstrak.

"Kalau revolusi mental itu masih abstrak. Bukan sesuatu yang bisa kita lihat secara riil, masih belum jelas dan tergambar saya kira," kata Syahrial, dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Senin (28/4/2014).

Syahrial mengatakan, mental memang diperlukan oleh suatu bangsa untuk maju. Namun, jika hanya mengandalkan mental, menurutnya, Indonesia masih tetap sulit untuk menjadi sebuah bangsa yang besar.

"Sama abstraknya kalau kita ditanya apakah pendidikan agama itu pasti akan membuat orang menjadi lebih baik? Kan belum tentu," ujar dia.

Menurutnya, Jokowi harus lebih mengasah visi misi yang akan disampaikannya jika ingin mulus memenangi pemilihan presiden mendatang. Pasalnya, lanjut dia, meski elektabilitas Jokowi dan PDI-P melejit, bukan berarti tidak akan ada kejutan.

"Pemilu 1999, PDI-P menang mutlak tapi ternyata Megawati kalah dengan Gus Dur yang diusung poros tengah. Pemilu 2004, Demokrat hanya dapat 7 persen, jauh kalah dari Golkar. Tapi yang terpilih justru SBY. Nah pemilu kali ini bukan tidak mungkin kejutan-kejutan akan terjadi lagi," ujarnya.

Revolusi mental merupakan visi misi pertama Jokowi. Sebelumnya, Jokowi kerap dikritik oleh lawan politiknya karena tidak pernah menyampaikan visi misi. Menurut Gubernur DKI Jakarta itu, Indonesia selama bertahun-tahun selalu fokus mengurusi hal-hal yang bersifat fisik, namun tidak pernah membangun sebuah mentalitas yang baik. "

Kita ini kan selalu bicara mengenai fisik dan ekonomi. Padahal, kekurangan besar kita character building. Oleh sebab itu saya sebut revolusi mental," ujar Jokowi, pekan lalu.

Baca juga:
Misi Revolusi Mental Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com