Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKPI Merasa Dicurangi dalam Pileg

Kompas.com - 25/04/2014, 21:35 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) menyatakan, pemilu legislatif berlangsung penuh kecurangan. PKPI meyakini rendahnya perolehan suara PKPI disebabkan oleh berbagai kecurangan yang berlangsung masif.

"Kita tidak memungkiri adanya pencurian dan penggelembungan suara. Hal ini menyebabkan kerugian secara signifikan," kata Direktur Eksekutif Litbang PKPI, Horas Sihombing, saat jumpa pers di Kantor Dewan Pimpinan Nasional PKPI, Menteng, Jakarta, Jumat (25/4/2014). Hadir dalam kesempatan itu calon anggota legislatif (caleg) PKPI Camel Petir.

Menurut Horas, kecurangan terjadi dengan berbagai macam modus, seperti politik uang, jual beli suara, sampai surat suara yang sudah dicoblos. "Enam puluh persen sudah dilaporkan ke (panitia pengawas pemilu) kabupaten/kota dan (badan pengawas pemilu) provinsi. Ke Bawaslu (pusat) sesegera mungkin," ujar Horas.

Ia mempersilakan caleg-caleg PKPI untuk melaporkan sekaligus menjadi saksi atas praktik kecurangan yang terjadi.

Menurut Horas, ada caleg PKPI yang mengaku ditawari menjual suaranya Rp 100 ribu per suara. Ada caleg yang melihat transaksi jual beli suara sesaat setelah hitung cepat. Ada juga caleg yang mengaku suaranya dicuri oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

Carmen Petir menambahkan, partainya seperti menjadi sasaran empuk praktik kecurangan karena tidak memiliki cukup saksi saat pemungutan suara berlangsung.

"Kita menjadi sasaran empuk karena mereka tahu kelemahan kita. Kita tidak punya banyak saksi (di tempat pemungutan suara) dan ada yang pura-pura menjadi saksi kita. Kita ini adalah kumpulan partai-partai kecil yang punya basis pemilih tetap, enggak mungkin suaranya cuma satu koma (persen)," protes Camel Petir, caleg PKPI dari dapil DKI II.

Berdasarkan hitung cepat Kompas, PKPI menjadi juru kunci dengan perolehan suara sebesar 0,95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com