"Kami optimis mencapai target, dan naik dari pemilu periode sebelumnya. Kalau pemantauan di lapangan, rata-rata di TPS angka partisipasi sekitar 80 persen," ujar Ketua KPU Husni Kamil Manik di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2014).
Husni mengakui, memang masih terdapat beberapa persoalan pada pelaksanaan pemilu hari ini. Misalnya, kata dia, masalah logistik, surat suara tertukar, atau pdaftar pemilih khusus (DPK), daftar pemilih tambahan (DPTb), dan daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb) yang membengkak.
"Itu justru bukti animo masyarakat cukup tinggi," katanya.
Komisioner KPU Sigit Pamungkas menambahkan, hasil jajak pendapat dan hitung cepat lembaga survei juga menguatkan optimisme KPU.
"Hasil yang ditunjukkan lembaga survei memang mengindikasikan bahwa partisipasi kali ini tidak mengalami penurunan. Tapi ini masih hasil yang harus ditunggu kepastiannya setelah hitung manual KPU diselesiakan KPU secara nasional," kata Sigit.
Jika hasil hitung manual sesuai target KPU, menurut Sigit, merupakan keberhasilan peserta pemilu. Artinya, partai politik dan calon perseorangan masih memiliki daya tarik di mata pemilih. Di tengah gempuran ketidakpercayaan publik kepada parpol.
"KPU optimis partisipasi tinggi tidak kurang dari pemilu sebelumnya yang tercatat 70 persen. Jadi setidaknya partisipasi kali ini tidak di bawah angka 70 persen," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.