Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisi Jokowi Belum Aman, PDI-P Tak Mungkin Maju Sendirian

Kompas.com - 09/04/2014, 22:02 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Melihat perolehan sementara pemilu legislatif pada hasil penghitungan cepat beberapa lembaga survei, belum ada partai politik yang mampu memperoleh suara hingga 20 persen sebagai persyaratan pengajuan calon presiden. Pengamat politik, Yudi Latief, mengimbau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) berkoalisi dengan partai lain.

"PDI-P berharap dapat mengusung Jokowi menjadi capres sendirian dan menggandeng profesional, itu bukan ide yang menarik. Kalau melihat hasil quick count bahwa suara PDI-P tidak meraih 20 persen, posisi Jokowi belum aman," kata Yudi di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2014).

Menurut Yudi, jika PDI-P ingin menggandeng kalangan profesional sebagai calon wakil presiden pendamping Jokowi, pilihannya haruslah mereka yang dekat dengan partai politik dan disukai oleh parpol. Andai kata memaksakan kaum profesional yang tak disukai parpol, hal itu dikhawatirkan dapat menjadi bumerang bagi Jokowi jika ia berhasil meraih posisi untuk memimpin bangsa.

Ia menyebutkan, apabila pemilu berjalan transparan, sulit bagi sebuah parpol untuk meraih kursi parlemen hingga 30 persen. "PDI-P harus punya koalisi yang kuat karena perkawinan silang partai itu sangat penting, misalnya dengan menggandeng partai Islam," kata Yudi.

Dengan melihat hasil hitung cepat, Yudi mengatakan, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera menjadi partai yang mengalami kemerosotan perolehan suara dibanding perolehan suara kedua partai itu pada Pemilu 2009. Ia menilai, faktor banyaknya kader yang terjerat kasus korupsi memengaruhi warga untuk tidak memilih kedua partai tersebut.

Sebaliknya, kata Yudi, peningkatan suara terjadi pada Partai Gerindra, Hanura, Nasdem, dan Partai Amanat Nasional (PAN). Yudi menjelaskan, tidak sedikit pemilih Partai Demokrat yang kini memilih Partai Nasdem. Selain itu, pengaruh ketokohan, banyaknya tokoh muda, dan logistik materi yang cukup, hal-hal ini juga memengaruhi peningkatan suara mereka.

"Jadi, saya lihat PDI-P untuk tidak mengecilkan partai-partai di bawahnya. Kader Gerindra, Nasdem, Hanura ini kadernya loyal sekali dan akar rumputnya bekerja dan solid atau berkoalisi dengan partai Islam yang juga masih diminati," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa KPK: Surat Tuntutan SYL dkk Setebal 1.576 Halaman

Jaksa KPK: Surat Tuntutan SYL dkk Setebal 1.576 Halaman

Nasional
Zulhas Disebut Akan Dipilih Secara Aklmasi untuk Kembali Pimpin PAN

Zulhas Disebut Akan Dipilih Secara Aklmasi untuk Kembali Pimpin PAN

Nasional
MPR RI Pastikan Amendemen UUD 1945 Tidak Bisa Dilakukan Periode Ini

MPR RI Pastikan Amendemen UUD 1945 Tidak Bisa Dilakukan Periode Ini

Nasional
Pegawai Kemenkominfo yang Kedapatan Main Judi Online Terancam Dipecat

Pegawai Kemenkominfo yang Kedapatan Main Judi Online Terancam Dipecat

Nasional
Menkominfo, Kepala BSSN dan Sejumlan Menteri Lain Dipanggil Jokowi, Bahas Peretasan PDN

Menkominfo, Kepala BSSN dan Sejumlan Menteri Lain Dipanggil Jokowi, Bahas Peretasan PDN

Nasional
Menkominfo dan BSSN Beda Suara soal Pengungkapan Peretas PDN

Menkominfo dan BSSN Beda Suara soal Pengungkapan Peretas PDN

Nasional
Menkominfo Sebut Banyak Instansi Tak 'Back Up' Data PDN Sebab Anggaran

Menkominfo Sebut Banyak Instansi Tak "Back Up" Data PDN Sebab Anggaran

Nasional
PAN Bantah Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Maju Pilkada Jakarta

PAN Bantah Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Komisi I DPR Desak Pemerintah Cari Pelaku Peretasan PDN

Komisi I DPR Desak Pemerintah Cari Pelaku Peretasan PDN

Nasional
Wakil Ketua MPR Sebut Prabowo Akan Dilantik sebagai Presiden di Jakarta, Bukan IKN

Wakil Ketua MPR Sebut Prabowo Akan Dilantik sebagai Presiden di Jakarta, Bukan IKN

Nasional
Kerentanan Pertahanan dan Keamanan Siber Nasional yang Tak Dibenahi

Kerentanan Pertahanan dan Keamanan Siber Nasional yang Tak Dibenahi

Nasional
Jokowi Akan Hadiri Sidang Tahunan MPR RI 16 Agustus 2024 di Senayan

Jokowi Akan Hadiri Sidang Tahunan MPR RI 16 Agustus 2024 di Senayan

Nasional
Prabowo Akan Upacara HUT ke-79 RI di IKN Bareng Jokowi

Prabowo Akan Upacara HUT ke-79 RI di IKN Bareng Jokowi

Nasional
Bertemu Jokowi, Pimpinan MPR Laporkan Rencana Amendemen 1945

Bertemu Jokowi, Pimpinan MPR Laporkan Rencana Amendemen 1945

Nasional
Kemkominfo Minta Pelaku Usaha Lapor Jika Terdampak Pemutusan Internet ke Kamboja dan Filipina

Kemkominfo Minta Pelaku Usaha Lapor Jika Terdampak Pemutusan Internet ke Kamboja dan Filipina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com