Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Koalisi, PDI-P Tak Ingin Ulang Kesalahan Demokrat

Kompas.com - 28/03/2014, 09:43 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tidak ingin mengulang kesalahan yang dilakukan oleh Partai Demokrat dalam membentuk koalisi politik. Koalisi dianggap penting yang harus diwujudkan berdasarkan kesamaan ideologis dan bukan sebatas transaksional.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Achmad Basarah mengatakan, partainya tak menutup kemungkinan untuk berkoalisi dengan partai lain untuk menghadapi Pemilu Presiden 2014. Namun, semua itu baru akan dilakukan setelah hasil pemilu legislatif diketahui.

"Kita enggak ingin mengulang kesalahan membangun koalisi seperti yang dilakukan Demokrat," kata Basarah di Jakarta, Jumat (28/3/2014).

Anggota Komisi III DPR itu menuturkan, partainya akan memilih tandem koalisi dengan ukuran yang jelas. Beberapa indikator utamanya adalah kesamaan ideologis, visi kebangsaan, dan semangat perjuangan membangun bangsa.

Tingginya elektabilitas PDI-P berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga, kata Basarah, tak lantas membuat pihaknya puas. Partainya tetap membuka diri pada kemungkinan koalisi selama tolok ukur yang dipatenkan terpenuhi.

"Kita enggak ingin koalisi transaksional yang berorientasi pada kekuasaan semata," ujarnya.

Saat ini banyak partai yang tertarik berkoalisi dengan PDI-P. Hasil survei sejumlah lembaga mencatat tingginya elektabilitas PDI-P dan besarnya peluang memenangkan pemilu presiden jika mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden.

Sebaliknya, sejumlah elite partai mengaku tidak puas pada sekretariat gabungan koalisi pendukung pemerintah yang dikomando Demokrat. Ketidakpuasan itu setidaknya telah diungkapkan oleh PPP dan PKS. Setgab dinilai hanya mau untung sendiri dan baru menggelar rapat ketika memerlukan dukungan pada kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah.

Pihak Demokrat juga kecewa dengan internal koalisi karena tak mendukung penuh pemerintah. Di satu sisi ingin mendapatkan untung dalam kabinet, tetapi di sisi lain sering menentang kebijakan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Tiga Korban Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Tiga Korban Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Nasional
Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Nasional
8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

Nasional
Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Nasional
MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

Nasional
Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Nasional
Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Nasional
Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com