JAKARTA, KOMPAS.com — Inisiator PDI Perjuangan Pro Jokowi, Fahmi Alhabsyi, mengklaim bahwa penunjukan Joko Widodo sebagai calon presiden oleh Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri tidak lepas dari dukungan gerakan pendukung Jokowi di dunia maya. Kini para relawan pendukung Jokowi merapatkan barisan di media sosial untuk mendorong Jokowi agar menang pada Pemilihan Presiden 2014.
Fahmi mengatakan, dukungan besar di internet oleh pendukung Jokowi telah menggugah hati Megawati untuk memberikan mandat capres kepada Jokowi. "Dengan dukungan media sosial dan dukungan itu dalam jumlah besar, ego Ibu Mega akhirnya berhasil diredam karena di situ ia dapat melihat bahwa memang rakyat ingin Jokowi jadi presiden," kata Fahmi pada acara peluncuran akun media sosial Jokowi Advanced Social Media Volunteers (Jasmev) di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (27/3/2014).
Fahmi mengatakan, saat ini kalangan usia muda banyak yang mulai meninggalkan berita televisi maupun media cetak dan lebih aktif di jagat maya. Hal itulah mengapa gerakan dukungan terhadap Jokowi digencarkan melalui beberapa akun media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Path.
Dalam acara yang sama, Koordinator Relawan Jasmev Kartika Djoemadi mengatakan, dukungan kepada Jokowi di dunia maya sudah banyak dilakukan oleh berbagai pihak. Jasmev sendiri sudah menjadi relawan pendukung Jokowi sejak Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012."Selama ini dukungan terhadap Jokowi kan masih berbentuk simpul-simpul, makanya Jasmev yang dulu secara resmi mendukung Jokowi di Pilkada DKI ingin aktif kembali untuk mempromosikan Jokowi jadi presiden," katanya.
Kartika mengakui bahwa selain tim pendukung Jokowi, ada banyak pihak yang menyerang Jokowi di dunia maya. Ia menilai serangan yang dilakukan oleh lawan politiknya di media sosial perlu ditangkal dan diklarifikasi dengan fakta yang sebenarnya. Dengan menggunakan akun Twitter @Jasmev2014, kata Kartika, Jasmev akan berusaha memberikan informasi yang benar, termasuk memberi tahu prestasi-prestasi Jokowi selama menjadi kepala daerah.
Menurut Kartika, Jokowi merupakan sosok yang santun dan tidak suka menyerang lawan politiknya. "Kami anggap bila ada upaya karakternya dimatikan, itu tidak fair. Banyak kan yang bikin hashtag di Twitter, Jokowi pengkhianat, Jokowi gagal, itu kan enggak benar," kata Kartika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.