Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Kritik, Jokowi Tak Boleh Diam dan "Nrimo"

Kompas.com - 26/03/2014, 08:55 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kritik dan serangan dari lawan politik terus dilayangkan terhadap bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi. Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan, Jokowi tidak boleh diam menghadapi kritik terhadapnya. Ia harus melakukan klarifikasi.  

"Jokowi tidak boleh terus-menerus pasrah, diam, dan nrimo terhadap terpaan isu yang menyerangnya. Dia harus menanggapi," kata Hendri saat dihubungi, Selasa (25/3/2013) malam.

Jika Jokowi diam, kata Hendri, lama-kelamaan akan timbul stigma di masyarakat kalau isu negatif mengenai dirinya memang sesuatu yang benar, apalagi jika hal tersebut terus-menerus diberitakan secara masif oleh media massa.

"Masyarakat bisa mudah terpengaruh dengan isu-isu seperti itu. Jadi, dia harus lebih bisa menjelaskan setiap tuduhan miring yang menerpanya ke masyarakat maupun ke lawan politiknya," ujarnya.

Sejauh ini, menurut Hendri, isu yang paling memengaruhi elektabilitas Jokowi sebagai calon presiden adalah yang menyebut dirinya seorang capres boneka yang dapat dikendalikan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri. Ia menilai isu ini lebih besar dampaknya daripada serangan terkait kepemimpinannya di Ibu Kota.

Isu seputar Jakarta, kata Hendri, hanya akan memengaruhi elektabilitas Jokowi di Ibu Kota. Akan tetapi, isu yang menyebut Jokowi yang terlalu tunduk kepada Megawati akan memengaruhi elektabilitas suara Jokowi secara nasional.

"Jadi, kalau untuk isu-isu lain seputar masalah Jakarta, atau seputar Jokowi pengkhianat warga Jakarta, mungkin masih bisa ditangani. Tetapi, untuk isu jokowi capres boneka, ini saya rasa tidak bisa dianggap sepele, harus betul-betul diperhatikan," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com