Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fathanah Rela Sefti Lepas Jilbab untuk Cari Nafkah dan Beli Susu Anak

Kompas.com - 25/03/2014, 14:06 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Terdakwa kasus dugaan suap pengaturan kuota impor daging sapi, Ahmad Fathanah, mengaku ikhlas jika istrinya, Sefti Sanustika, melepas jilbab. Fathanah menyerahkan keputusan itu kepada Sefti yang berencana serius menekuni profesi sebagai penyanyi dangdut.

"Untuk dukung pekerjaan dia, saya ikhlas," kata Fathanah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (25/3/2014).

DANY PERMANA Terdakwa dugaan korupsi kuota impor daging sapi di Kementrian Pertanian Ahmad Fathanah usai menerima kunjungan keluarganya di tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis (30/1/2014). Sebelumnya Ahmad Fathanah divonis 14 tahun penjara denda Rp 1 milyar dan subsider 6 bulan penjara atas perkaranya. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Fathanah mengatakan, Sefti telah meminta izin satu bulan sebelumnya untuk melepas jilbab. Fathanah pun sempat menyarankan istri ketiganya itu untuk menjalankan shalat istikharah agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

Menurut Fathanah, saat ini ia tidak bisa memberikan nafkah untuk anak dan istrinya karena sejumlah hartanya telah disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Oleh karena itu, Sefti menjadi tulang punggung keluarga.

"Dia (Sefti) tulang punggung. Mana bisa saya beri nafkah. Kasihan dia, anakku perlu beri susu, perlu makan," kata Fathanah.

Pada Kamis (20/3/2014), Sefti datang ke Gedung KPK, Jakarta, dengan penampilan berbeda. Pelantun lagu "Papa Kini Sendiri" itu tak mengenakan jilbab seperti biasanya. Rambutnya berwarna coklat dan tergerai panjang.

Sefti mengaku melepas jilbabnya karena ingin mencari kenyamanan. Kedatangan Sefti saat itu untuk menjenguk Fathanah yang divonis 14 tahun penjara dalam kasus suap pengaturan kuota impor daging sapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Nasional
Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Nasional
Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Nasional
Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com