Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Interupsi di Tengah Debat Capres Demokrat

Kompas.com - 02/03/2014, 19:41 WIB
Icha Rastika

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com — Dari kursi penonton, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat tampak mendengarkan satu per satu jawaban dari 11 peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat yang mengikuti debat di Bogor, Minggu (2/3/2014).

Namun, dia menginterupsi saat debat berlangsung karena jawaban peserta konvensi dinilai tidak relevan dengan pertanyaan yang diajukan.

Hal itu terkait dengan pertanyaan yang diajukan moderator mengenai perdagangan bebas. Moderator pun memberikan kesempatan pertama kepada Hayono Isman untuk menjawab pertanyaan.

Hayono menyampaikan jawaban yang intinya mengatakan bahwa hubungan internasional harus mengedepankan kepentingan rakyat dan bangsa. "Hubungan internasional kita harus tetap mengedepankan kepentingan rakyat dan bangsa," kata Hayono.

Selanjutnya, Ali Masykur Musa yang diberi kesempatan menjawab. Ali pun mengatakan bahwa perlu untuk menciptakan konsep politik luar negeri yang dinamis. "Tidak boleh kita mengancam, tetapi kalau kita diancam atas nama kedaulatan, tidak bisa tidak, kita juga harus meladeni," kata Ali.

Mendengar jawaban dua peserta Konvensi ini, Yudhoyono tiba-tiba menyela. Dia menilai jawaban yang disampaikan dua peserta tersebut tidak sesuai dengan pertanyaan. "Mungkin (moderator) bisa diulang lagi pertanyaannya. Bagaimana mempersiapkan perdagangan bebas, bagaimana kesiapan Indonesia," ucap Yudhoyono.

Menanggapi interupsi Yudhoyono tersebut, Hayono pun mengaku salah. "Saya salah," kata Hayono. Lantas, moderator memberikan kesempatan kedua kepada Hayono untuk menjawab lagi. Selanjutnya Hayono mengatakan bahwa Indonesia sedianya tidak bergantung kepada negara lain. "Kita tidak boleh korbankan kepentingan rakyat Indonesia," ujarnya.

Selanjutnya, moderator memberikan kesempatan yang sama kepada Ali Masykur untuk meralat jawabannya. "Dalam konteks perdagangan bebas, saya manut (mengikuti) sosial market ekonomi, konsep pembangunan ekonomi nasional, satu sisi melangkah investasi," kata Ali.

Debat Konvensi Capres Demokrat kali ini sedikit berbeda karena 11 kandidat diberikan waktu beradu gagasan dalam satu panggung dan waktu yang sama. Dengan begitu, diharapkan SBY dapat melihat secara langsung dan utuh kualitas 11 kandidat capres yang dimiliki partainya.

Adapun ke-11 peserta Konvensi Capres Demokrat yang mengikuti debat kali ini adalah Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina), Endriantono Sutarto (mantan Panglima TNI), Marzuki Alie (Ketua Dewan Perwakilan Rakyat), Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan), Ali Masykur Musa (anggota Badan Pemeriksa Keuangan), dan Dahlan Iskan (Menteri BUMN).

Selain itu, juga hadir Sinyo Harry Sarundajang (Gubernur Sulawesi Utara), Dino Patti Djalal (mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat), Irman Gusman (Ketua DPD), Hayono Isman (anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Demokrat), dan Pramono Edhie (mantan Kepala Staf Angkatan Darat).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com