JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat meminta Badan Intelijen Negara (BIN) ikut menjamin kemananan nasional menjelang dan selama Pemilihan Umum 2014 berlangsung. BIN diminta mengkoordinir semua informasi terkait keamanan negara di tahun pemilu bersama penyelenggara intelijen lainnya.
"Sesuai Undang-Undang, BIN itu mengkoordinir intelijen-intelijen, informasi negara bersama polisi, TNI, dan intel lainnya menyangkut masalah keselamatan bangsa dan negara," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin seusai rapat dengan BIN di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/2/2014).
Hasanudin menuturkan, berdasarkan laporan Kepala BIN Marciano Norman, situasi keamanan nasional saat ini masih dalam batas kendali dan kondusif. Ia berharap situasi yang baik ini dapat terus dijaga oleh BIN bersama perangkat keamanan yang lain.
Selain itu, kata dia, BIN juga diminta menjaga netralitasnya selama pemilu. "Yang penting pengawasan masyarakat dan pers. Produk intel adalah kegiatan, itu bisa dideteksi," pungkas politis PDI Perjuangan itu.
Di tempat yang sama, Marciano mengatakan, BIN bersama komunitas intelijen lainnya berupaya mendeteksi dan melakukan pencegahan dini agar pemilu berjalan lancar, bemartabat, jujur dan adil. Ia merasa langkah pencegahan lebih baik ketimbang penanganan setelah terjadi masalah dalam pemilu.
"Kita bisa mendeteksi dan mencegah dini dengan berkomunikasi dengan semua pihak," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.