Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Tuduhan, Kapolri Instruksikan Polisi Jangan Sentuh Kotak Suara

Kompas.com - 11/02/2014, 17:56 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Polri Jenderal (Pol) Sutarman meminta seluruh jajarannya untuk memberikan pengamanan kepada logistik pemilu. Logistik tersebut perlu dijaga mulai dari proses percetakan surat suara hingga pengamanan kotak suara. Namun, Sutarman meminta agar seluruh anggotanya tidak menyentuh kotak suara agar polisi tidak dicurigai berpihak kepada kelompok tertentu.

"Saya minta semua Kapolres, petugas di daerah, akan kita amankan. Tapi jangan sampai mnyentuh kotak suara. Jangan sampai kita dicurigai pihak tertentu karena kotak itu dipegang kapolsek, jangan!" ujar Sutarman dalam acara rapat koordinasi nasional (rakornas) Pemantapan Pemilu di Jakarta Convention Center, Selasa (11/2/2014).

Sutarman juga menginstruksikan agar polisi memberikan pengamanan pada tempat-tempat percetakan yang menjadi tempat percetakan surat suara. Menurut Sutarman, langkah itu penting agar surat suara bisa dicetak sesuai target. Sutarman memastikan Polri tidak akan memengaruhi proses yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sedangkan distribusi surat suara, Sutarman berharap agar Polri bersama TNI bisa bersinergi agar surat suara tersebut sampai ke tempat pemungutan suara (TPS) tanpa gangguan.

"Saya instruksikan Polri tidak memihak pada kekuatan Polri apa pun. Tapi saya harus amankan, Polri dan seluruh jajaran untuk amankan seluruh tahapan dan kegiatan jalannya proses Pemilu sehingga tidak ada intimidasi dan pelanggaran lain," kata Sutarman.

Untuk keperluan pengamanan pemilu, sebanyak 1.368.041 personil gabungan akan dikerahkan. Jumlah itu terdiri dari 253.035 personil Polri, 23.450 personil TNI, dan 1.091.556 personil Linmas. Pada hari pemungutan suara, seluruh kekuatan personil ini akan disebar di 545.778 tempat pemungutan suara (TPS).

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan 13 instruksi kepada seluruh jajaran terkait penyelenggaran Pemilu 2014. Di dalam pemaparannya itu, Presiden meminta agar seluruh lembaga dan instansi menyukseskan Pemilu untuk berlangsung damai, adil, dan demokratis.

Presiden juga menyoroti masalah netralitas pemerintah pusat dan daerah, Polri, dan TNI. Menurutnya, era politik praktis TNI dan Polri telah usai. Presiden meminta TNI dan Polri menjaga reformasi yang dilakukan pada masa lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

Nasional
Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Nasional
Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Nasional
PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

Nasional
Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Nasional
Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Nasional
Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Nasional
DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

Nasional
Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Nasional
Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Nasional
KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com