JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Malik Haramain mengkritik Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mendompleng ketokohan almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur untuk kepentingan politik. Menurut Malik, ideologi PPP sangat berbeda dengan nilai yang diajarkan Gus Dur.
"Upaya PPP memanfaatkan ketokohan Gus Dur tidak nyambung dengan sikap dan pandangan Gus Dur terutama pemikiran tentang Islam toleran, plurali,s dan berwatak kebangsaan," kata Malik saat dihubungi, Kamis (16/1/2014).
Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat itu mengatakan, sikap PPP juga sering kontradiktif dengan ajaran Gus Dur saat menyikapi fenomena keberagamaan. Contohnya, saat PPP menyikapi kekerasan yang dilakukan oleh salah satu organisasi kemasyarakatan berbasis Islam.
Malik menilai, PPP cenderung berpihak dan permisif, padahal Gus Dur selalu lantang menolak kekerasan oleh siapa pun meskipun mengatasnamakan kelompok agama. Lainnya, kata Malik, sikap yang ditunjukkan PPP pada fenomena Ahmadiyah. Sikap PPP dengan Gus Dur berbeda, karena Gus Dur sangat berpihak terhadap kaum minoritas dan PPP sebaliknya.
"Singkatnya Islam yang dikembangkan PPP tidak nyambung dengan pemahaman Islam yang dikembangkan Gus Dur. Kami menyayangkan sikap elite yang hanya memanfaatkan ketokohan Gus Dur secara politik," pungkasnya.
Seperti diberitakan, PPP menyelenggarakan peringatan Haul Keempat Gus Dur. Peringatan itu sekaligus merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mengatakan, peringatan haul itu merupakan bentuk rasa hormat PPP kepada Presiden keempat RI tersebut. Menurutnya, Gus Dur merupakan presiden yang banyak menelurkan pemikiran yang hebat bagi kemajuan Indonesia.
Setelah peringatan haul tersebut, hubungan PKB dan PPP menjadi memanas. Terlebih keluarga Gus Dur lebih memilih atribut Gus Dur digunakan oleh PPP ketimbang PKB.
"Semua (partai) boleh pakai tanda gambar Gus Dur, kecuali yang diwasiatkan Gus Dur, yaitu PKB di bawah kepemimpinan Bapak Muhaimin Iskandar," kata putri Gus Dur, Innayah Wahid, seusai haul keempat wafatnya Gus Dur di DPP PPP, Selasa (14/1/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.