Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

96 Persen Perbincangan di Dunia Maya Bicarakan Keburukan DPR

Kompas.com - 03/01/2014, 18:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com — Perbincangan Dewan Perwakilan Rakyat di lima portal berita online terbesar, blog, dan forum selama setahun terakhir didominasi oleh isu-isu negatif. Tidak ada pembicaraan yang mengarah pada hal yang positif.

Demikian temuan dari penelitian Prapancha Research sepanjang tahun 2013. Prapanca Research meneliti lima portal berita online paling besar yaitu Detik.com, Kompas.com, Tribunnews.com, Okezone.com, dan Tempo.co. Selain itu, penelitian juga memasukkan perbincangan dalam forum dan blog.

Hasilnya, 96 persen perbincangan soal DPR adalah hal negatif dan 4 persen bersifat netral. Perbincangan soal DPR ini lebih banyak soal isu korupsi sebanyak 24.830 kali perbincangan, isu pelesiran dan pemborosan anggaran negara sebanyak 17.300 kali, isu disiplin kehadiran anggota DPR sebanyak 1.685 kali.

"Sejalan dengan persepsi masyarakat, dapat kita lihat bahwa publik itu punya kecenderungan sentimen negatif terhadap DPR dan bisa berdampak pada pemilihan legislatif," ujar peneliti Prapancha Research, Muhamamd Nirasma, dalam jumpa pers di kampus Universitas Indonesia, Depok, Jumat (3/1/2014).

Dengan citra yang buruk itu, kata Nirasma, bukan tidak mungkin masyarakat akan semakin antipati terhadap DPR. Tingkat partisipasi mereka dalam pemilu pun bisa saja menurun. "Citra DPR yang negatif ini bisa membuat masyarakat untuk golput," ujarnya.

Penelitian kelas menengah

Nirasma menyadari bahwa penelitian yang dilakukan di dunia maya ini memang lebih menggambarkan opini yang berkembang di kelas menengah. Pasalnya, akses internet memang lebih banyak dimanfaatkan oleh kelas menengah. Namun, Nirasma menjelaskan, kelas menengah di Indonesia memiliki kekuatan yang kuat yakni 18-20 persen dari total penduduk Indonesia.

"Kelas menengah ini punya banyak akses informasi, maka paling dominan terhadap peredaran isu. Orang yang tak gunakan internet pun cenderung pasif dan mengikuti isu yang dilempar kelas menengah," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Nasional
Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Nasional
Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Nasional
Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Nasional
WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

Nasional
Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nasional
KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Nasional
Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Nasional
Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Nasional
Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Nasional
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Nasional
Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nasional
Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Nasional
Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com