"Sekaligus sebagai individu yang mendorong terwujudnya demokrasi yang partisipatif," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari dalam acara itu.
Linda mengatakan, dipilihnya Ani berdasarkan penilaian tim yang beranggotakan para tokoh dari berbagai bidang. Tim penilai, kata dia, tidak hanya melihat peran Ani selama sembilan tahun menjadi Ibu Negara, tetapi juga sejak kecil.
Anugerah itu, kata Linda, mengandung makna perempuan yang cerdas, bijaksana, dan penuh empati kepada semua orang. Meski demikian, Ani dinilai tetap tegas. Sejak kecil, Ani disebut mempunyai karakter sebagai pemimpin, mempunyai kedisiplinan, keteguhan diri, keberanian, serta mampu mewujudkan ide dan inovasi hingga tuntas dan berkelanjutan.
"Kemampuannya untuk menularkan gagasan dan ide serta inovasi yang bermanfaat untuk perempuan dan anak, dan kemampuan menggerakkan organisasi kelompok perempuan dan masyarakat untuk wujudkan gagasan menjadi aksi nyata. Menempatkan beliau selain salah satu perempuan Indonesia yang menginspirasi, sekaligus sebagai agent of change motivator, penggerak dan pemimpin di dalam kelompoknya yang disegani," kata Linda.
Pujian kepada Ani lainnya, walaupun berkarya di luar rumah, Ani disebut mempunyai kekuatan kepada keluarga yang tidak pernah ditinggalkan. Begitu pula sebagai Ibu Negara, kata Linda, berbagai inovasi dan inisiatifnya secara konsisten dilakukan melalui Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu.
Tak berhenti sampai di situ. Linda lalu menyinggung peran Ani sebagai inisiator sekaligus pelindung dari Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon. Sejak tahun 2007 sampai saat ini, kata Linda, Ani telah berkontribusi dalam program pemerintah Gerakan Penanaman 1 Miliar Pohon.
"Telah berhasil menanam dan memelihara nyaris 150 juta pohon. Ini hal yang luar biasa sebagai bentuk kontribusi dari perempuan pada bumi. Ketokohan Ibu Ani pun diakui secara internasional," pungkas Linda setelah berbicara tentang Ani sekitar lima menit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.