Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Cerdas, Ani Yudhoyono Diberi Penghargaan

Kompas.com - 18/12/2013, 16:34 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ibu Negara Ani Yudhoyono mendapat penghargaan Yasas Buddimat Patnika dalam perayaan Hari Ibu ke-85 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (18/12/2013). Ani dianggap konsisten melakukan terobosan, inovasi, serta berdedikasi dalam meningkatkan peran perempuan yang berdampak pada kesejahteraan keluarga dan masyarakat.

"Sekaligus sebagai individu yang mendorong terwujudnya demokrasi yang partisipatif," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari dalam acara itu.

Linda mengatakan, dipilihnya Ani berdasarkan penilaian tim yang beranggotakan para tokoh dari berbagai bidang. Tim penilai, kata dia, tidak hanya melihat peran Ani selama sembilan tahun menjadi Ibu Negara, tetapi juga sejak kecil.

Anugerah itu, kata Linda, mengandung makna perempuan yang cerdas, bijaksana, dan penuh empati kepada semua orang. Meski demikian, Ani dinilai tetap tegas. Sejak kecil, Ani disebut mempunyai karakter sebagai pemimpin, mempunyai kedisiplinan, keteguhan diri, keberanian, serta mampu mewujudkan ide dan inovasi hingga tuntas dan berkelanjutan.

"Kemampuannya untuk menularkan gagasan dan ide serta inovasi yang bermanfaat untuk perempuan dan anak, dan kemampuan menggerakkan organisasi kelompok perempuan dan masyarakat untuk wujudkan gagasan menjadi aksi nyata. Menempatkan beliau selain salah satu perempuan Indonesia yang menginspirasi, sekaligus sebagai agent of change motivator, penggerak dan pemimpin di dalam kelompoknya yang disegani," kata Linda.

Pujian kepada Ani lainnya, walaupun berkarya di luar rumah, Ani disebut mempunyai kekuatan kepada keluarga yang tidak pernah ditinggalkan. Begitu pula sebagai Ibu Negara, kata Linda, berbagai inovasi dan inisiatifnya secara konsisten dilakukan melalui Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu.

Tak berhenti sampai di situ. Linda lalu menyinggung peran Ani sebagai inisiator sekaligus pelindung dari Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon. Sejak tahun 2007 sampai saat ini, kata Linda, Ani telah berkontribusi dalam program pemerintah Gerakan Penanaman 1 Miliar Pohon.

"Telah berhasil menanam dan memelihara nyaris 150 juta pohon. Ini hal yang luar biasa sebagai bentuk kontribusi dari perempuan pada bumi. Ketokohan Ibu Ani pun diakui secara internasional," pungkas Linda setelah berbicara tentang Ani sekitar lima menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com