Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Optimistis Mampu Usung Capres Sendiri

Kompas.com - 21/11/2013, 15:56 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai mempersiapkan penjaringan calon presiden melalui mekanisme pemilihan raya (pemira) internal. Pelaksanaan pemira ini bahkan sudah ditetapkan meski PKS belum mengetahui perolehan suara legislatif yang menentukan apakah partai ini mampu mengajukan capres.

Bagaimana jika PKS tidak memenuhi syarat presidential threshold (PT)?

"Di dalam kamus kami, tidak ada kata tidak lolos PT. Kami optimistis ke depan bisa lebih baik," ujar Sekretaris Jenderal PKS Taufik Ridho dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (21/11/2013).

Hal senada juga dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fahri Hamzah. Fahri mengatakan, dalam rapat yang dihadiri 33 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), tidak ada sekali pun tersirat keraguan untuk mengusung capres. Dengan modal itu, Fahri mengaku PKS tak perlu lagi mempersiapkan rencana cadangan.

"Tidak ada plan B, semuanya ditargetkan untuk bisa memenuhi suara supaya kita bisa usung capres," ucap Fahri.

Menurut Fahri, keyakinan PKS ini bukan tanpa alasan. Fahri merujuk pada survei-survei internal yang dilakukan partainya selama ini. "Penjelasan dari beberapa lembaga survei yang kami pakai, rebound-nya cukup surprise," katanya.

Fahri belum mau mengungkap hasil survei internal partai itu. Namun, saat ditanyakan apakah survei itu menunjukkan PKS masuk tiga besar, Fahri berkilah. "Tiga besar masih menjadi target seperti sedia kala," ucapnya diplomatis.

Seperti diberitakan, PKS menetapkan akan melakukan pemilihan raya (pemira) pada 29-30 November 2013. Pemira ini adalah mekanisme menentukan kandidat calon Presiden PKS. Pemira akan diikuti oleh sekitar 1 juta kader PKS se-Nusantara.

Sebanyak tiga hingga lima nama dengan suara terbanyak akan diserahkan kepada Majelis Syuro untuk kemudian dipilih satu orang yang diusung sebagai capres resmi dari PKS. Ditargetkan, pertengahan Desember 2013 sudah ada keputusan dari Majelis Syuro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com