Atas dasar itu, Trimedya menyatakan PDI Perjuangan terus mewaspadai semua serangan yang datang untuk mendiskreditkan partainya. Trimedya menjelaskan, pada Agustus 2008, elektabilitas partainya ada di kisaran 18 persen.
Akan tetapi elektabilitas itu anjlok menjadi 14 persen setelah ada politisi PDI Perjuangan yang terseret dalam kasus cek perjalanan. "Itu jelang pileg 2009, dari 18 persen, elektabilitas kami turun ke 14 persen gara-gara kasus cek perjalanan," kata Trimedya, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (20/11/2013).
Saat ini, kata Trimedya, partainya juga mewaspadai hal yang terjadi di 2009 kembali terulang. Setidaknya, kewaspadaan penuh dilakukan sampai Februari 2014 mendatang.
Terlebih, kata Trimedya, saat ini ada Bendahara Umum PDI Perjuangan Olly Dondokambey yang disebut meminta sejumlah uang dari eksternal partainya untuk sebuah acara PDI Perjuangan di Bali pada 2010 lalu.
Di tahun yang sama, PDI Perjuangan menggelar Kongres III di Bali. "Posisi Olly sangat rentan untuk ditembak, karena dia sebagai Bendahara Umum (PDI-P)," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.