Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Pesimistis dengan Koalisi Poros Tengah

Kompas.com - 13/11/2013, 16:32 WIB
Indra Akuntono

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengaku pesimistis dengan wacana koalisi partai-partai Islam atau koalisi poros tengah. Mahfud yakin koalisi poros tengah hanya sebatas wacana yang sulit untuk diwujudkan.

"Saya pesimistis, saya kira enggak akan jalan. Itu hanya sebuah pengelompokan politik di mana orang ingin berkontestasi memperebutkan kekuasaan saja," kata Mahfud di Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (13/11/2013).

Akan tetapi, Mahfud mempersilakan jika koalisi poros tengah benar-benar dibentuk. Hanya saja, ia berpesan agar koalisi tersebut tidak mengatasnamakan koalisi partai-partai Islam. Secara ideologi, kata Mahfud, dirinya tak sepakat bila ada partai Islam dalam Pemilihan Umum 2014.

Baginya, semua partai memiliki ideologi yang sama, yaitu menyejahterakan rakyat sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. "Kalau bicara fakta politik, semua partai ada koruptornya, ada kiainya, lalu mana yang Islam? Pokoknya partai Pancasila saja," tandasnya.

Untuk diketahui, sejumlah partai politik Islam kerap berkumpul dalam sebuah forum diskusi. Forum itu yang kemudian dinamakan sebagai Poros Tengah Jilid II. Keberadaan Poros Tengah Jilid II itu digerakkan oleh sejumlah petinggi dan tokoh partai Islam, salah satunya adalah Amien Rais.

Dalam forum tersebut kerap dibahas secara intensif sejumlah masalah bangsa, kenegaraan, sampai membahas sosok pemimpin pada 2014. Sejauh ini, setidaknya ada dua nama yang diusulkan menjadi calon presiden dari koalisi poros tengah, yaitu Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dan Mahfud MD.

Pemikiran utama forum itu adalah bagaimana partai dan ormas Islam bersatu dalam merespons persoalan kepemimpinan 2014. Mahfud MD mengakui bahwa dirinya merupakan salah satu nama yang disebut sebagai calon yang akan diusung. Namun, ia mengatakan, waktu menuju pemilihan presiden masih panjang, dan perkembangan selanjutnya masih perlu diamati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com