Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Partai Demokrat Masuk Kekuatan Poros Tengah Jilid II

Kompas.com - 03/11/2013, 15:26 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilihan Umum 2014 mendatang diperkirakan hanya akan memunculkan tiga kelompok kekuatan. Dua posisi nantinya dipegang oleh kelompok Partai Golkar dan koalisinya serta kelompok PDI Perjuangan dengan koalisinya. Kelompok ketiga yang muncul adalah koalisi lima partai politik yang disebut dengan poros tengah jilid II.

Survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada Oktober 2013 memasukkan elektabilitas Partai Golkar 20,4 persen dan PDI Perjuangan 18,7 persen. Peneliti LSI Ardian Sopa mengatakan, kedua partai politik itu akan membentuk kelompok kekuatan sendiri-sendiri dalam mengusung pasangan capres dan cawapres bersama partai koalisinya. Di dalam survei itu juga, posisi Partai Demokrat berada di peringkat ketiga dengan 9,8 persen.

Menurut Ardian, Partai Demokrat dan empat partai politik papan tengah lainnya seperti Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Hanura, dan Partai Nasdem inilah yang akan menjadi poros tengah jilid II. Hal itu karena lima partai politik itu memiliki kekuatan dana pemilu, ketokohan pimpinan partai, dan akses media.

"Kelima partai politik papan tengah ini akan merebut suara pemilih yang belum memutuskan (swing voters) sebesar 19,4 persen," ujar Ardian dalam jumpa pers di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta, Minggu (3/11/2013).

Meski berpeluang membentuk koalisi poros tengah jilid II, Ardian menilai kelima partai politik ini juga akan sulit memunculkan satu nama capres lantaran ketokohan pimpinan parpol-parpol itu. Misalnya, Partai Demokrat dengan capres hasil konvensinya, Partai Gerindra yang sudah harga mati mencalonkan Prabowo Subianto sebagai capres, Partai Hanura dengan pasangan Wiranto-Hary Tanoesoedibjo yang deklarasi sejak awal, PAN dengan sosok Hatta Rajasa, dan Partai Nasdem dengan Surya Paloh yang memiliki jaringan kuat dalam media massa.

"Ini akan menjadi tarik-menarik antarpartai ini dalam merebut koalisi dan memastikan satu tiket capres tersisa. Partai yang di Pemilu 2014 nantinya berada di urutan ketiga yang paling mungkin memimpin koalisi untuk tiket capres yang ketiga," katanya.

Di dalam survei poros tengah jilid II kali ini, LSI tidak menyertakan kajian survei yang dilakukannya terkait kekuatan koalisi poros tengah jilid II dibandingkan partai lain. Ardian menyatakan, LSI baru akan melakukan kajian survei soal sosok yang muncul dari poros tengah jilid II ini dalam survei yang dilakukan mendatang.

Dia memastikan bahwa rilis peluang koalisi poros tengah jilid II yang dilakukan hari ini berasal dari dana corporate social responsibility (CSR) yang berasal dari keuntungan-keuntungan hasil melakukan survei semua partai politik di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com