Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konvensi Capres Demokrat Tengah Meredup

Kompas.com - 30/10/2013, 16:32 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Komite Konvensi Partai Demokrat Rully Charis mengatakan bila ingar-bingar konvensi tengah meredup. Pasalnya, para kandidat konvensi masih canggung melakukan aktivitas konvensi karena pada saat bersamaan mayoritas kandidat masih mengemban tugas di jabatan lain.

Rully menyampaikan, dalam pengamatannya, para kandidat konvensi masih menjunjung tinggi norma dan etika politk yang ada, apalagi saat publik menyoroti kinerja sebagian kandidat yang nyatanya masih menjabat sebagai penyelenggara negara.

"Dalam perjalanannya, saya lihat mereka terlalu menjunjung tinggi norma dan etika politik sehingga membatasi ruang gerak mereka sendiri. Belum apa-apa sudah diributkan persoalan waktu yang dihabiskan untuk kampanye, asal dana, wajib mundur atau tidak, dan sebagainya," kata Rully saat dihubungi, Rabu (30/10/2013).

Menurut Rully, sorotan publik yang begitu besar pada Konvensi Capres Demokrat menimbulkan beban psikologis pada setiap kandidat, khususnya bagi para kandidat yang saat ini masih menduduki jabatan publik.

"Disadari atau tidak, namun kita melihatnya dari kacamata positif saja bahwa dari situasi ini akan lahir solusi yang lebih baik tanpa mencederai harapan publik akan capres yang bersih dan amanah," ujarnya.

Rully melanjutkan, pada pekan-pekan selanjutnya, geliat konvensi akan kembali tumbuh karena masalah-masalah substansial yang ia sebutkan telah ditemukan jalan keluarnya. Ia menyampaikan, Majelis Tinggi Partai Demokrat telah memberikan beberapa masukan pada semua kandidat dalam pertemuan khusus tertutup pada pekan lalu.

Setelah melalui tahap prakonvensi, Konvensi Partai Demokrat secara resmi dimulai pada 15 September 2013 hingga akhir Desember 2013. Pada waktu tersebut, akan dilakukan berbagai kegiatan, mulai dari pengenalan kandidat, wawancara media, dan dilakukan satu kali survei untuk semua kandidat konvensi yang dilakukan oleh tiga lembaga survei.

Pada awal Januari sampai April 2014, pelaksanaan konvensi akan memasuki tahap baru. Kegiatan yang dilakukan adalah wawancara mendalam kepada para kandidat yang melibatkan komite dan tokoh lain sebagai pewawancaranya. Di periode itu, juga akan digelar debat antarkandidat dan dilakukan lagi survei untuk menentukan hasil akhir.

Peran masyarakat dalam menentukan pemenang konvensi akan tampak dalam survei akhir tersebut. Seluruh dana terkait konvensi dijamin berasal dari sumber halal dan semua peserta konvensi wajib membuat rekening khusus sebagai wujud transparansi keuangan konvensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com