Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu-KPU Koordinasi 10,8 Juta DPS Bermasalah

Kompas.com - 29/10/2013, 21:04 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah menyerahkan sekitar 10,8 juta data pemilih yang bermasalah kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Bawaslu menginstruksikan Bawaslu di tingkat daerah berkoordinasi dengan KPU setempat agar segera memperbaikinya untuk menghasilkan daftar pemilih tetap yang bersih dan akurat.

"Ada 10,8 juta data yang bermasalah. Itu sudah diserahkan Bawaslu di provinsi dan panitia pengawas (panwas) kabupaten/kota. Saya instruksikan pengawas pemilu di daerah untuk melakukan koordinasi secara intensif untuk memperbaikinya," ujar anggota Bawaslu Daniel Zuchron di Jakarta, Selasa (29/10/2013).

Dia mengatakan, data yang telah diserahkan pihaknya itu telah dilengkapi dengan data dan informasi yang memadai bagi KPU untuk dapat melakukan perubahan atas daftar pemilih tetap (DPT) yang sebelumnya akan ditetapkan.

"Data itu sudah dilengkapi informasi yang memadai bagi KPU untuk melakukan perubahan untuk melakukan perubahan. Kami sudah menyerahkan data by name by address lah," sambung Daniel.

Dikatakannya, meski sudah menyerahkan data pemilih bermasalah berdasarkan hasil pengawasan, Bawaslu tetap melakukan penelusuran datas data pemilih di daerah. Dikatakannya, pengawasan terutama dilakukan di daerah yang paling berpotensi bermasaalah.

"Misalnya di Jawa Barat. Yang paling krusial itu kan data di kabupaten/kota. Jadi pengawasan pun intensif dilakukan di sana," katanya.

Sebelumnya, Ketua Bawaslu Muhammad menyampaikan rekomendasi pihaknya agar KPU melakukan penundaan penetapan DPT nasional.

"Kami menyampaikan rekomendasi, agar KPU melakukan pencermatan ulang terhadap DPT yang akan ditetapkan selambat-lambatnya sampai 4 November," kata Muhammad dalam rapat pleno terbuka KPU tentang rekapitulasi dan pentapan DPT nasional, Rabu (23/10/2013) lalu.

Dia mengatakan, Bawaslu meminta KPU melakukan pencermatan ulang terhadap DPT yang sudah diteapkan. Pencermatan itu, katanya, dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan daya pemilih pemilu, seperti Kementerian Dalam Negeri dan partai politik. KPU memutuskan menunda penetapan DPT secara nasional hingga Senin (4/11/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com