Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Risau soal Bunda Putri, Ada Apa?

Kompas.com - 16/10/2013, 17:15 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Guru besar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan Tjipta Lesmana menilai, reaksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal Bunda Putri menunjukkan kerisauan presiden. Dia mengatakan, ada sesuatu di balik kerisauan itu.

"Dia (SBY) gusar. Tata bahasanya jelek. Dia ngomong apa adanya. Secara komunikasi apa? Itu adalah meta-meaning, ada makna di balik makna. Ada something di sini, kenapa SBY begitu sewot," ujar Tjipta di Jakarta, Rabu (16/10/2013).

Ia mengatakan, dalam berkomunikasi, Presiden selalu menunjukkan gaya komunikasi yang berkonteks tinggi dengan gaya bicara yang berputar-putar. Namun, kata Tjipta, dalam pernyataannya menanggapi tuduhan kedekatannya dengan Bunda Putri, Kamis (10/10/2013) lalu, Presiden berkomunikasi dengan konteks yang rendah.

"Komunikasi SBY hampir selalu high context, muter-muter. Kemarin pada 10 Oktober 2013, SBY berkomunikasi dengan very low context, sangat rendah sekali," ujarnya.

Namun, Tjipta enggan berkomentar lebih jauh soal keterkaitan Presiden dengan Bunda Putri. "Saya hanya mengatakan, ada something di sini. Sesuatu ini hanya Tuhan dan SBY yang tahu," lanjutnya.

Dikatakannya, beredarnya gambar Bunda Putri dengan Sekretaris Kabinet Dipo Alam, juga foto dengan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng sudah menjadi sinyal yang jelas. Hanya, kata dia, pihak terkait masih takut mengungkapkan identitas perempuan yang disebut-sebut terkait dengan kasus dugaan korupsi impor daging sapi itu.

"Soal Bunda Putri sudah terang benderang. Ini sudah terang benderang, tapi orang masih takut membuka siapa sebetulnya Bunda Putri," tutur Tjipta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com