Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siti Fadjrijah Sakit, Timwas Century Susun Strategi

Kompas.com - 30/09/2013, 18:12 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sejumlah anggota Tim Pengawas (Timwas) Bank Century telah mengunjungi salah satu tersangka dalam skandal Century Siti Chalimah Fadjrijah (SCF), Senin (30/9/2013), yang tengah sakit. Selanjutnya, dari hasil pertemuan itu, timwas bertekad untuk melanjutkan pergerakannya mengusut tuntas skandal Bank Century.

Anggota Timwas Century dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah mengatakan, pihaknya telah menemui SCF untuk memastikan kondisi kesehatannya. Ia menegaskan, hal ini dilakukan untuk membuktikan pertanyaan KPK bahwa SCF tidak dapat diperiksa lantaran sakit.

"Nah kami ingin tahu dong, seberhalangan apa. Meskipun kami tahu posisi SCF itu tidak terlalu central dalam kasus ini," kata Fahri, di Kompleks Gedung Parlemen, Senin (30/9/2013).

Fahri datang menemui SCF di rumah pribadinya di Duren Sawit, Jakarta Timur, bersama empat anggota Timwas Century lainnya. Mereka adalah Chandra Tirta Wijaya dari Fraksi PAN, Achsanul Qasasih dari Fraksi Demokrat, Nur Yasin dari Fraksi PKB, dan Hendrawan Supratikno dari Fraksi PDI Perjuangan.

Setibanya di sana, anggota Timwas Century bertemu dengan putra dari SCF yang bernama Andrian. Dari Andrian, timwas mendapat informasi bahwa pihak keluarga tak pernah diberi tahu hasil pemeriksaan dokter yang dilakukan kepada SCF. Menurut Fahri, hal ini cukup mengejutkan. Pasalnya, ada tiga dokter yang telah memberikan keterangan terkait kondisi kesehatan SCF kepada KPK.

Keterangan pertama diberikan oleh dokter pribadinya, Yusuf Misbah, dan dua dokter yang dipersiapkan oleh KPK. "Tapi hasil pemeriksaan itu tak ada yang diberitahukan kepada keluarga. Jadi waktu kami tanya, keluarga tak bisa jawab karena tidak tahu. Tapi katanya ada kerusakan di otak," ujarnya.

Atas dasar itu, timwas memutuskan untuk menutup pemeriksaan kepada SCF. Selanjutnya, Timwas Century akan melanjutkan pemeriksaan ke pihak lainnya. "Kami memutuskan sebaiknya isu SCF kita tutup saja, closed. Bergeraklah ke arah lain supaya kita tidak dikunci terus. Maka timwas akan melanjutkan pemeriksaan ke bawah," ujarnya.

Untuk diketahui, KPK resmi mengumumkan dua tersangka kasus dana talangan Century di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (20/11/2012). Ketua KPK Abraham Samad menyebutkan inisial keduanya, yakni berinisial BM dan SCF. BM disebut mantan Deputi bidang IV Pengelolaan Moneter Devisa Bank Indonesia, sementara SCF mantan Deputi bidang V Pengawasan Bank Indonesia.

BM, dalam laporan audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan, mendapat aliran dana Rp 1 miliar yang belakangan diketahui sebagai pinjaman yang akan dikembalikan. Adapun SCF diketahui memberikan disposisi untuk pemberian dana talangan ke Bank Century meskipun bank tersebut dinilai tidak layak. Diketahui secara luas, BM adalah Budi Mulya, dan SCF adalah Siti Chalimah Fadjrijah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Peluang Kerja Sama PKB dan PDI-P pada Pilkada Jakarta, Terbentuk Poros Ketiga?

Menakar Peluang Kerja Sama PKB dan PDI-P pada Pilkada Jakarta, Terbentuk Poros Ketiga?

Nasional
PSU 863 TPS di Gorontalo, KPU Klaim Ribuan KPPS Telah Direkrut dalam 5 hari

PSU 863 TPS di Gorontalo, KPU Klaim Ribuan KPPS Telah Direkrut dalam 5 hari

Nasional
KPU Sebut 5 Parpol Kurang Caleg Perempuan Sudah Perbaiki Daftar Calon untuk PSU Gorontalo

KPU Sebut 5 Parpol Kurang Caleg Perempuan Sudah Perbaiki Daftar Calon untuk PSU Gorontalo

Nasional
Bawaslu Soroti Potensi Ketidakakuratan Daftar Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu Soroti Potensi Ketidakakuratan Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Novel Baswedan Sampai Mantan 'Raja OTT' Akan Daftar Capim KPK

Novel Baswedan Sampai Mantan "Raja OTT" Akan Daftar Capim KPK

Nasional
Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P pada Pilkada Jakarta

Nasional
Datang ke Istana, Bamsoet Lapor Persiapan Sidang Tahunan MPR Terakhir Jokowi

Datang ke Istana, Bamsoet Lapor Persiapan Sidang Tahunan MPR Terakhir Jokowi

Nasional
Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

Wapres Peringatkan Limbah B3 Tak Bisa Dibuang Sembarangan

Nasional
Produksi Karpet Mobil Ternama Dunia Dibuat di Pasuruan, Wapres: Tinggal Buat Mobilnya...

Produksi Karpet Mobil Ternama Dunia Dibuat di Pasuruan, Wapres: Tinggal Buat Mobilnya...

Nasional
Tak Hanya Segelintir, Ternyata Ada 82 Anggota DPR RI yang Main Judi Online

Tak Hanya Segelintir, Ternyata Ada 82 Anggota DPR RI yang Main Judi Online

Nasional
Pusat Data Nasional Jebol: Menkominfo Mundur atau Dimaklumi?

Pusat Data Nasional Jebol: Menkominfo Mundur atau Dimaklumi?

Nasional
Wapres: Penegakan Hukum Harus Punya Dasar yang Dapat Dipertanggungjawabkan

Wapres: Penegakan Hukum Harus Punya Dasar yang Dapat Dipertanggungjawabkan

Nasional
Ada Dua Versi Sikap Jokowi soal Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Mana yang Benar?

Ada Dua Versi Sikap Jokowi soal Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Mana yang Benar?

Nasional
Coklit Pemilih Pilkada Berlangsung, Bawaslu Ungkap 10 Kerawanan Prosedur

Coklit Pemilih Pilkada Berlangsung, Bawaslu Ungkap 10 Kerawanan Prosedur

Nasional
Hari Ini, SYL dkk Hadapi Sidang Tuntutan Kasus Pemerasan dan Gratifikasi di Kementan

Hari Ini, SYL dkk Hadapi Sidang Tuntutan Kasus Pemerasan dan Gratifikasi di Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com