Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Media Sosial, Ical Paling Banyak Dibicarakan Negatif

Kompas.com - 24/09/2013, 22:27 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pembicaraan negatif oleh pengguna media sosial terhadap bakal calon presiden Partai Golkar, Aburizal Bakrie alias Ical, paling banyak dibanding tokoh lain. Hal itu terlihat dari analisis media sosial terkait calon presiden yang dilakukan PoliticaWave.com.

Direktur PoliticaWave.com Jose Rizal mengatakan, selama periode 1 Maret-31 Agustus 2013, percakapan tentang Ical di media sosial mencapai 112.146 atau tiga persen dari total percakapan tentang capres. Namun, sebanyak 44 persen di antaranya bernada negatif. Sebanyak 47 persen lainnya netral dan 9 persen menanggapi positif.

Apa saja pembicaraan bernada negatif terkait Ical? Jose menjelaskan, Ical dianggap bertanggung jawab atas bencana lumpur Lapindo, Sidoarjo. Selain itu, Ical dianggap memanfaatkan media miliknya untuk kampanye sebagai capres.

Publik juga menanggapi negatif soal isu Ical terlilit banyak utang dan perusahaannya bakal bangkrut. Hal lain yang dibicarakan, yakni Partai Golkar bakal mengevaluasi pencapresannya serta isu penggulingannya dari posisi Ketua Umum DPP Golkar.

"Partai dianggap tidak jalan menyosialisasikan Ical dan kedatangannya ditolak oleh mahasiswa di beberapa daerah," kata Jose saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (24/9/2013).

Di sisi lain, banyak pula isu positif yang dibicarakan netizen terkait Ical. Contohnya, Ical dianggap sebagai salah satu capres potensial oleh tujuh purnawirawan jenderal TNI, Ical salah satu capres terkuat versi survei LSI, Ical sering melakukan safari ke daerah, Ical memiliki basis relawan yang cukup aktif, Ical aktif memberi kuliah kewirausahaan, dan Ical dianggap sebagai salah satu pengusaha sukses di Indonesia.

Bagaimana pembicaraan netizen terhadap tokoh lain? Berikut hasil analisis PoliticaWave:

- Anies Baswedan: Positif 6 persen, negatif 2 persen, netral 92 persen
- Dahlan Iskan: Positif 10 persen, negatif 5 persen, netral 85 persen
- Gita Wirjawan: Positif 12 persen, negatif 9 persen, netral 79 persen
- Hatta Rajasa: Positif 17 persen, negatif 6 persen, netral 77 persen
- Joko Widodo: Positif 13 persen, negatif 2 persen, netral 85 persen
- Jusuf Kalla: Positif 35 persen, negatif 2 persen, netral 63 persen
- Mahfud MD: Positif 13 persen, negatif 3 persen, netral 84 persen
- Megawati: Positif 4 persen, negatif 5 persen, netral 91 persen
- Prabowo Subianto: Positif 22 persen, negatif 16 persen, netral 62 persen
- Pramono Edhie: Positif 7 persen, negatif 4 persen, netral 89 persen
- Wiranto: Positif 4 persen, negatif 14 persen, netral 82 persen
- Yusril Ihza Mahendra: Positif 10 persen, negatif 3 persen, netral 87 persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com