Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW: Posisi PNS Banyak Diisi Kerabat Kepala Daerah

Kompas.com - 10/09/2013, 16:23 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan mengatakan, tren belakangan ini menunjukkan posisi pegawai negeri sipil di daerah banyak diisi oleh mereka yang mempunyai kedekatan khusus dengan kepala daerah setempat. Hal ini disampaikannya menyusul dibukanya proses rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada bulan ini.

"Pertama, posisi PNS banyak ditempati saudara dan kerabat para kepala daerah. Kedua, mereka yang bukan kerabat, tapi mendukung keberhasilan kepala daerah itu baik pada saat kampanye maupun saat dia menjabat," kata Ade di kantor Ombudsman Jakarta, Selasa (10/9/2013).

Setelah diisi dengan orang-orang terdekat kepala daerah, menurut Ade, barulah sisanya diperebutkan masyarakat banyak melalui tes CPNS. Oleh karena itu, fungsi birokrasi tidak berjalan sesuai harapan.

"Baru sisanya dijual ke masyarakat. Birokrasi tidak berjalan sebagaimana mestinya," lanjut Ade.

Padahal menurut Ade, birokrasi adalah mesin yang menjalankan suatu negara. Namun, karena dari awal prosesnya sudah bermasalah, birokrasi yang dihasilkan juga bermasalah. Bahkan, lanjutnya, birokrasi telah menjadi alat politik kekuasaan. Pada umumnya, birokrasi justru menjadi biang kasus-kasus korupsi.

"Dalam kasus korupsi umumnya dilakukan oleh birokrasi. Dana akhirnya mengabdi pada kekuasaan, bukan rakyat," tegas Ade.

Meskipun demikian, Ade mengaku mengapresiasi perubahan yang akan dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) dalam rekrutmen CPNS tahun ini. Oleh karena itu, ICW akan membantu mengawasi pelaksanaan rekrutmen tersebut dengan bekerja sama dengan Ombudsman Republik Indonesia dan Konsorsium LSM Pemantau Seleksi CPNS (KLPC).

"Mekanisme Kemenpan-RB ini juga tidak sempurna, masih banyak yang bolong, karena itu kita masuk untuk mengawasinya bersama-sama," kata Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com