Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Siap Tempur di Konvensi Demokrat

Kompas.com - 07/08/2013, 15:46 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Konvensi terbuka yang dilakukan Partai Demokrat untuk mencari kandidat capres ternyata menarik banyak peminat. Ide awal yang dilontarkan oleh Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono ini membuat banyak pemangku kepentingan di negeri ini mulai berlomba menebar pesona agar terpilih sebagai peserta konvensi.

Sejauh ini, setidaknya sudah ada tiga orang kader internal Demokrat yang menyatakan diri siap maju dalam konvensi. Mereka adalah Marzuki Alie, Hayono Isman, dan Ahmad Mubarok. Sementara dari kalangan eksternal ialah Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.

1. Marzuki Alie

Marzuki Alie merupakan kandidat pertama yang menyatakan diri siap maju sebagai peserta konvensi. Ia mengaku diminta langsung oleh SBY untuk maju mewakili kader partai. Saat ini, di Demokrat, Marzuki Alie mendapatkan posisi sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi. Ia juga masih aktif sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.

Sebelum terjun ke dunia politik, Marzuki memulai kariernya sebagai pegawai negeri sipil di Kementerian Keuangan. Hanya lima tahun menjadi PNS, Marzuki kembali ke Palembang membantu usaha ayahnya sambil melanjutkan kuliah di Universitas Sriwijaya. Selanjutnya, Marzuki bekerja meniti karier di PT Semen Baturaja (Persero), Sumatera Selatan, sebagai staf pembukuan.

Hingga pada tahun 1999, Marzuki dipercaya sebagai Direktur Komersial Semen Baturaja yang saat itu terancam bangkrut akibat krisis global. Pada tahun 2006, suami dari Asmawati ini pun mencapai puncak kariernya sebagai pengusaha dengan menjadi Komisaris Utama Group usaha PT Global Perkasa Investindo.

Setelah mencapai puncak sebagai seorang pegawai dan pengusaha, Marzuki lalu terjun ke dunia politik pada tahun 2002 dengan bergabung ke Partai Demokrat. Posisi awalnya di partai baru itu ialah Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) Partai Demokrat Sumsel 2002–2003. Hanya butuh waktu dua tahun, pada tahun 2005, Marzuki lalu diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat hingga tahun 2010. Pada tahun 2010, Marzuki maju sebagai salah satu calon ketua umum Partai Demokrat. Namun, Marzuki kalah dalam kongres yang dimenangkan Anas Urbaninrum.

Setelah itu, Marzuki fokus menjalani tugasnya sebagai Ketua DPR. Sebagai seorang pimpinan dewan, Marzuki kerap melontarkan pernyataan kontroversial. Beberapa di antaranya ialah terkait musibah tsunami di Mentawai dan wacana pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sosok Marzuki juga tak lepas dari kontroversi perseteruannya dengan SBY. Hubungan SBY dan Marzuki sempat renggang saat Marzuki bermanuver akan mencalonkan diri lagi menjadi ketua umum dalam perhelatan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat pada Maret 2013 ini pasca-dinonaktifkannya Anas karena terseret perkara korupsi.

Marzuki pun menyatakan mundur dari pencalonan dan mempersilakan SBY menjadi ketua umum yang dipilih secara aklamasi. Tetapi, sebagai kompensasinya, Marzuki diberikan posisi Wakil Ketua Majelis Tinggi.

2. Hayono Isman

Tanpa diprediksi, nama Hayono Isman  mencuat di antara tokoh-tokoh yang akan mengikuti konvensi capres Partai Demokrat. Di Partai Demokrat, Hayono adalah anggota dewan pembina. Ia juga kini anggota Komisi I DPR.

Karier politik Hayono dimulai saat menjadi menjadi anggota DPR dua periode berturut-turut, yakni pada tahun 1987-1992 dan 1992-1993. Saat itu, dia menjadi anggota DPR dari Fraksi Karya Pembangunan (Golkar).

Pada Pemilu 2009, melalui Partai Demokrat, ia terpilih kembali menjadi anggota DPR untuk periode 2009-2014 melalui daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta I (Jakarta Timur). Hayono juga sempat menjadi Menteri Negara Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998).

Hayono mengaku sudah melayangkan surat pengajuannya untuk ikut dalam konvensi ke Partai Demokrat. Ia juga mengaku sudah masuk dalam daftar 12 peserta konvensi yang akan segera ditunjuk komite seleksi. Hayono mengaku belum bergerak apa pun untuk memuluskan pencalonannya ini. Ia hanya sedang menyusun tim sukses yang terdiri dari para ahli dan pengusaha.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com