Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PU: Mulai H-10, Jalur Pantura "Bebas" Perbaikan Jalan!

Kompas.com - 17/07/2013, 15:19 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang hari raya Idul Fitri, berbagai pihak sudah melakukan persiapan untuk mengantisipasi jumlah pemudik yang begitu besar. Namun, Kementerian Pekerjaan Umum tidak melakukan persiapan khusus.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Rabu (17/7/2013) pagi, mengungkapkan bahwa perawatan dan peremajaan jalan memang selalu dilakukan setiap tahunnya. Pelaksanaan hal tersebut bukan dipicu oleh persiapan Hari Raya.

"Setiap ruas jalan nasional yang panjangnya 38.000 km itu setiap meter, setiap ruas, itu harus dilakukan sesuatu setiap tahunnya. Kita tidak bisa, kalau habis membangun itu kemudian dibiarkan. Kalau sekarang baru dibangun, kegiatan berikutnya adalah pemeliharaan rutin, jadi ringan sekali," kata Djoko.

"Kalau sekarang dibangun, tahun depan biasanya ada retak-retak sedikit atau saluran drainasenya agak longsor, ya diperbaiki. Tahun kedua mungkin ada lubang satu atau dua, kita tutup. Tahun ketiga, ada lubang-lubang agak banyak, kita tutup. Tahun keempat, lubangnya sudah terlalu banyak, harus kita overlay. Itu namanya pemeliharaan bertahap," tambahnya.

Djoko mengaku juga tidak menutup mata bahwa jumlah pemudik, terutama yang menggunakan jalan darat, begitu besar.

"Dari 4,5 persen pemudik itu, yang melewati jalan darat tiga koma sekian persen. Lain ada yang lewat laut, kereta api, dan sebagainya. Tapi, yang lewat jalan masih cukup besar," ungkapnya.

Jelang Lebaran

Untuk mengantisipasi banyaknya jumlah pemudik menggunakan jalan darat, Djoko mengatakan bahwa kegiatan pemeliharaan justru akan dihentikan menjelang Idul Fitri.

"Kalau umur jalan sudah lebih dari 10 tahun, kita bongkar. Kita ganti beton atau kita bongkar dengan recyling seperti di sekitar Tegal itu. Masalahnya, pada saat menjelang Lebaran harus tidak ada kegiatan. Pada H-10, H-15, tidak ada kegiatan. Kegiatan apa pun harus berhenti dan dibersihkan sehingga masyarakat yang ingin ber-Lebaran tidak terganggu," ujarnya.

Djoko menekankan, soal masalah jembatan, rekonstruksi jalan, tidak ada orang bisa menjamin sebelum Lebaran semua bisa selesai. Sebab, menurut dia, anggaran pembangunan untuk itu adalah anggaran setahun.

"Tapi, yang penting, menjelang Lebaran, H-10, H-7, H-15 itu tidak boleh ada jalan yang tidak fungsional dengan baik. Tidak boleh ada kegiatan perbaikan jalan yang mengganggu aktivitas masyarakat ber-Lebaran. Jadi, harapan kita H-10, semua lintas Lebaran bisa berfungsi dengan baik," ujarnya.

Menurut Djoko, hingga saat ini, masih ada beberapa titik di Jalur Pantura yang tengah mengalami perbaikan. 

"Masih dalam perbaikan kalau tidak salah Pejagan. Ada juga jalan yang bermasalah penurunan, dan itu akan ditinggikan. Tapi, kalau ditinggikan sekarang, kemarin sudah telanjur dibongkar, tapi belum selesai. Kita minta pembongkaran diberhentikan dulu. Kemudian yang belum, dibiarkan dulu asal bisa dilewati dan dilanjutkan setelah Lebaran, seperti di daerah setelah Losari, Jawa Tengah, setelah perbatasan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com