Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2013, 08:43 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali mengungkit kedekatan historis antara si Raja Dangdut Rhoma Irama dan partainya. Hal ini menyusul manuver Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mulai mendekati Rhoma yang berambisi maju sebagai calon presiden.

Sekretaris Fraksi PPP Arwani Thomafi mengatakan, hingga kini PPP tetap menjalin komunikasi yang baik dengan Rhoma.

“Sampai sekarang Rhoma masih cukup dekat dengan PPP dan juga tokoh-tokoh PPP. Masih cukup dekat, jadi tidak bisa dikatakan sudah tidak ada lagi hubungan,” ujar Arwani, di Kompleks Parlemen, Kamis (11/7/2013).

Rhoma Irama sudah menyatakan diri siap maju sebagai capres dalam Pemilu 2014 mendatang. Namun, sejauh ini, belum ada partai politik yang melamar pelantun “Darah Muda” ini.

Dari semua partai yang ada, Rhoma memang memiliki kedekatan historis dengan PPP. Sejak zaman Orde Baru, sosok Rhoma tidak lepas dari PPP. Dia menjadi garda terdepan dalam setiap kampanye PPP. Tetapi, PPP hingga kini belum menentukan sikapnya. PKB justru sudah lebih dulu menjemput bola saat Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bertemu dengan Rhoma. Terkait hal ini, Arwani mengaku tak mau berspekulasi.

“Kami tidak mau berandai-andai usung Rhoma atau tidak. Komunikasi dengan seluruh tokoh dilakukan, juga tetap dilakukan komunikasi dengan beberapa kader terbaik bangsa. Kami belum putuskan akan seperti apa,” kata Arwani.

Sebelumnya, PPP menyatakan akan melakukan konvensi untuk menjaring calon presiden yang diusungnya. Akan tetapi, konvensi urung digelar karena pembahasan RUU Pilpres yang mentok terkait presidential threshold.

Wakil Ketua Umum PPP Hasrul Azwar pernah mengatakan, konvensi bisa saja menjadi saluran bagi Rhoma maju untuk menjadi capres bagi PPP.

Arwani mengatakan, partainya baru akan menentukan capres yang diusung setelah mengetahui hasil perolehan suara dalam pemilu legislatif. Hal ini, kata dia, menentukan apakah PPP bisa mengusung capres-cawapres atau tidak. PPP sendiri menargetkan 10 persen kursi di parlemen sebagai modal mengajukan cawapres dengan berkoalisi dengan partai lain.

“Kami masih menunggu perkembangan di lapangan. Sejauh ini belum ada nama-nama,” kata Anggota Komisi V DPR ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com