Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Dipta Beli SPBU Rp 11,25 Miliar

Kompas.com - 05/07/2013, 17:00 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pria bernama Djoko Waskito yang disebut sebagai ayah Dipta Anindita, istri muda Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo, diketahui membeli stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan Kapuk Raya No 36, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, dengan harga sekitar Rp 11,25 miliar pada Oktober 2010. SPBU tersebut dibeli dari Soekirno dan istrinya, Nurul Aini Soekirno, melalui Eddy Budi Susanto.

“Bahwa pada bulan Oktober 2010 itu datang seorang yang bernama Eddy Budi Susanto (Direktur PT Kestrelindo Aviatikara) ke rumah saya untuk menanyai penjualan SPBU kami ini,” kata Soekirno saat bersaksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi dan pencucian uang proyek simulator SIM dengan terdakwa Djoko Susilo di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (5/7/2013).

Soekirno menuturkan, semula dia tidak mengetahui bahwa pembeli SPBU tersebut adalah Djoko Waskito. Pria berumur 84 tahun tersebut mengaku baru tahu bahwa pembeli SPBU miliknya adalah Djoko Waskito setelah transaksi jual beli selesai. “Setelah transaksi selesai, baru diketahui pembelinya itu adalah Bapak Djoko Waskito. Itu saya ketahui setelah akta jual belinya diberikan kepada saya,” tutur Soekirno.

Menurutnya, SPBU tersebut nilainya sekitar Rp 11,250 miliar. Namun, Eddy selaku perantara meminta tambahan uang Rp 250 juta sebagai imbalan atas jasanya telah membantu penjualan SPBU tersebut. “Karena saya tidak merasa dirugikan, akhirnya saya turuti saja,” tambah Soekirno.

Selanjutnya, proses surat-menyurat diurus notaris Erick Maliangkay yang disebut dalam surat dakwaan jaksa KPK sebagai notaris kepercayaan Djoko Susilo. Soekirno mengaku tidak tahu hubungan antara Djoko Waskito dengan terdakwa Djoko Susilo. Dia juga mengaku baru tahu saat diperiksa penyidik KPK beberapa waktu lalu ketika nilai SPBU tersebut diubah menjadi Rp 5,349 miliar dalam akta jual beli.

Dalam kasus simulator SIM, Djoko Susilo didakwa melakukan tindak pidana korupsi sekaligus tindak pidana pencucian uang. Djoko didakwa mencuci uang dengan sejumlah cara, salah satunya melalui pembelian aset yang diatasnamakan orang lain seperti istri, anak, ataupun besannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

    Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

    Nasional
    Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

    Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

    Nasional
    Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

    Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

    Nasional
    Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

    Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

    Nasional
    Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

    Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

    Nasional
    Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

    Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

    Nasional
    Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

    Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

    Nasional
    Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

    Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

    Nasional
    KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

    KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

    Nasional
    195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

    195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

    Nasional
    Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

    Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

    Nasional
    Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

    Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

    Nasional
    Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

    Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

    Nasional
    Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

    Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

    Nasional
    Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

    Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com