Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gayus Lumbuun: Bangsa Ini Kehilangan Sosok Pancasilais

Kompas.com - 08/06/2013, 20:56 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar wafatnya Ketua MPR RI Taufik Kiemas sangat mengejutkan. Sosok politisi senior PDI Perjuangan ini dikenal dengan semangatnya menyerukan Pancasila melalui teori empat pilarnya. Hakim Agung Bidang Pidana Umum, Gayus Lumbuun merupakan salah satu tokoh yang terkejut mendengar kabar duka tersebut.

Gayus menyatakan, rakyat dan bangsa Indonesia akan sangat kehilangan sosok seorang Taufiq Kiemas yang dikenal ramah. "Kita terkejut dan terpukul. Sebagai bangsa, kita kehilangan dia," kata Gayus, di rumah duka, Jalan Teuku Umar Nomor 27A, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (08/6/2013) malam.

Gayus menyampaikan, hal yang paling diingat dari seorang Taufiq Kiemas adalah mengenai empat pilar kebangsaan. Hal tersebut dianggapnya mampu menggelorakan kesadaran dan lebih menghidupkan falsafah Pancasila.

Gayus juga masih ingat betul saat dirinya ikut memberikan tulisan dalam buku Taufiq yang diluncurkan bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke 70 beberapa waktu lalu. Sampai akhir hayatnya, Gayus menilai Taufiq sebagai figur yang sangat bersemangat membangun negerinya.

"Waktu saya diusulkan jadi Hakim Agung, beliau juga memberi wejangan bahwa seorang hakim harus memiliki integritas. Yang beliau sampaikan jadi pegangan buat saya," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Taufiq Kiemas meninggal dunia di National University Hospital sekitar pukul 19.01 waktu Singapura, Sabtu (8/6/2013). Politisi senior PDI Perjuangan ini menghembuskan napas terakhir setelah kondisinya sempat membaik.

Taufiq Kiemas tengah menjalani perawatan di rumah sakit tersebut untuk menjalani perawatan karena kelelahan setelah mendampingi Wakil Presiden Boediono meresmikan Monumen Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (1/6/2013). Peresmian dilakukan bertepatan dengan Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945.

Taufiq yang lahir di Jakarta, 31 Desember 1942, meninggalkan seorang istri Dyah Permata Megawati Setyawati atau Megawati Soekarnoputri, dan tiga anak, Mohammad Rizki Pratama, Mohamad Prananda Prabowo, dan Puan Maharani Nakshatra Kusyala.

Pihak keluarga berencana membawa jenazah Taufiq pada pukul 09.00, waktu Singapura, Minggu (9/6/2013). Jenazah rencananya akan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma dan disemayamkan di TMP Kalibata.

Sampai berita ini diturunkan, sejumlah tokoh nampak hadir di rumah duka. Di antaranya Wakil Ketua MPR Hajriyanto Thohary, dan Melani Lamina Suharli, dan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bantah Nasdem soal Bakal Cawagub Anies, PKS: Wagubnya Harus Sohibul Iman

    Bantah Nasdem soal Bakal Cawagub Anies, PKS: Wagubnya Harus Sohibul Iman

    Nasional
    Tak Ada Uang Pengganti, Jaksa KPK Banding Vonis Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

    Tak Ada Uang Pengganti, Jaksa KPK Banding Vonis Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

    Nasional
    Rincian Aliran Uang yang Diterima dan Dipakai SYL untuk Pribadi, Keluarga hingga Partai Nasdem

    Rincian Aliran Uang yang Diterima dan Dipakai SYL untuk Pribadi, Keluarga hingga Partai Nasdem

    Nasional
    Pengacara SYL Singgung 'Green House' Petinggi Parpol di Kepulauan Seribu dari Uang Kementan

    Pengacara SYL Singgung "Green House" Petinggi Parpol di Kepulauan Seribu dari Uang Kementan

    Nasional
    Bareskrim: 800 Korban Penipuan WN China Dijanjikan Kerja, Modus 'Like' and 'Subscribe' Konten

    Bareskrim: 800 Korban Penipuan WN China Dijanjikan Kerja, Modus "Like" and "Subscribe" Konten

    Nasional
    Hal Memberatkan Tuntutan SYL, Korupsi karena Tamak

    Hal Memberatkan Tuntutan SYL, Korupsi karena Tamak

    Nasional
    Pakar: Kesadaran Keamanan Data Digital di Indonesia Rendah, Banyak Password Mudah Ditebak

    Pakar: Kesadaran Keamanan Data Digital di Indonesia Rendah, Banyak Password Mudah Ditebak

    Nasional
    Sidang Tuntutan SYL, Nayunda Nabila Kembalikan Uang ke KPK Total Rp 70 Juta

    Sidang Tuntutan SYL, Nayunda Nabila Kembalikan Uang ke KPK Total Rp 70 Juta

    Nasional
    Projo Tuding Pihak yang Sudutkan Budi Arie dari Kubu Kalah Pilpres

    Projo Tuding Pihak yang Sudutkan Budi Arie dari Kubu Kalah Pilpres

    Nasional
    Staf Hasto Lapor Ke LPSK, KPK: Sampaikan Fakta yang Sebenarnya

    Staf Hasto Lapor Ke LPSK, KPK: Sampaikan Fakta yang Sebenarnya

    Nasional
    Imigrasi Perpanjang Pencegahan Firli Bahuri ke Luar Negeri Sampai 25 Desember 2024

    Imigrasi Perpanjang Pencegahan Firli Bahuri ke Luar Negeri Sampai 25 Desember 2024

    Nasional
    KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

    KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

    Nasional
    Usai Rapat Bareng Jokowi, Telkomsigma Sebut Peretasan PDN Bisa Diselesaikan

    Usai Rapat Bareng Jokowi, Telkomsigma Sebut Peretasan PDN Bisa Diselesaikan

    Nasional
    Menkominfo dan Kepala BSSN 'Menghilang' usai Ratas PDN di Istana, Tak Ikut Beri Keterangan Pers

    Menkominfo dan Kepala BSSN "Menghilang" usai Ratas PDN di Istana, Tak Ikut Beri Keterangan Pers

    Nasional
    Jaksa KPK Ungkap Anak SYL Indira Chunda Kembalikan Uang Rp 293 Juta

    Jaksa KPK Ungkap Anak SYL Indira Chunda Kembalikan Uang Rp 293 Juta

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com