Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konvensi Demokrat Buka Peluang Pramono Edhie Jadi Capres

Kompas.com - 09/04/2013, 21:27 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konvensi Partai Demokrat untuk menjaring calon presiden akan membuka peluang munculnya calon-calon eksternal sebagai kandidat presiden. Salah satunya yang diperkirakan berpeluang kuat mendapat dukungan jika mengikuti konvensi adalah Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo.

"Akhir Mei beliau akan pensiun. Kalau konvensi dilakukan tahun depan, tandanya dia (Pramono) sudah bebas. Bisa saja," ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (9/4/2013).

Menurut Max, calon-calon eksternal yang selama ini disebut-sebut sebagai calon presiden dari Partai Demokrat sebenarnya bukan tidak mungkin ikut konvensi. Meski bukan kader, mereka memiliki kedekatan emosional dengan Partai Demokrat seperti Pramono Edhie, Menkopolhukam Djoko Suyanto, Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.

"Selama ini mereka adalah partisipan dalam lingkungan Demokrat. Saya anggap mereka itu internal kami, jadi konvensi ini memang bisa menampung mereka yang dekat dengan Demokrat meski bukan kader," ucap Max.

Lebih lanjut, Max mengaku belum mengetahui mekanisme konvensi yang akan digunakan Partai Demokrat. Wacana ini belum digodok di internal partai, baru sebatas ide dari Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono.

"Saya enggak tahu apakah nanti menyangkut pembukaan capres dari luar atau hanya dari internal. Ini kan baru keinginan Pak SBY untuk membangun demokratisasi sehingga pemilihan capres bukan atas dasar suka atau tidak suka," jelasnya.

Mekanisme konvensi dalam memilih calon presiden sudah pernah diterapkan Partai Golkar pada Pemilu 2009 silam. Mekanisme ini membuka selebar-lebarnya kandidat yang ingin maju sebagai presiden baik dari kalangan internal dan eksternal untuk berkompetisi dengan kandidat-kandidat lainnya.

Di satu sisi, mekanisme ini akan membuka peluang banyaknya kandidat yang akan mendaftar, tetapi di sisi lain mekanisme ini juga memerlukan biaya yang besar. Selama ini penentuan calon presiden dari Partai Demokrat dilakukan melalui mekanisme internal Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Nasional
    'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

    "Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

    Nasional
    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Nasional
    Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

    Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

    Nasional
    Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

    Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

    Nasional
    Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

    Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

    Nasional
    Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

    Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

    Nasional
    Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

    Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com