Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Pelaku Penyerangan Lapas Masih Gelap

Kompas.com - 26/03/2013, 17:57 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian belum menemukan titik terang dari penyelidikan kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Saat ini, kepolisian masih memeriksa saksi-saksi di lapangan.

"Pelakunya masih gelap. Jadi, pelakunya masih belum diketahui," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar di sela Rakernis Humas Polri, di Hotel Maharadja, Jakarta, Selasa (26/3/2013). Namun, janji Boy, polisi akan bekerja profesional mengungkap pelaku kasus ini.

Bukti yang ditemukan akan dijadikan petunjuk membongkar kasus itu. "Kami belum menduga-duga siapa pelaku. Tapi, bagaimana menemukan bukti di TKP dan menggunakan informasi dari bukti itu untuk penyelidikan lanjutan dan tahu siapa pelakunya," kata Boy. 

Selain terus mengumpulkan keterangan dari para saksi, polisi juga masih menunggu hasil uji balistik dari proyektil dan selongsong peluru yang ditemukan di lokasi. Menurut keterangan saksi, pelaku mengunakan senjata laras panjang AK-47 dan pistol FN. "Ini tidak mudah, diperlukan pengumpulan fakta-fakta yang lebih akurat lagi dan bisa saja informasi akurat ini tidak di tempat perkara, tapi bisa juga di tempat lain," terang Boy.

Seperti diberitakan, gerombolan bersenjata api laras panjang, pistol, dan granat datang menyerang Lapas Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (23/3/2013) dini hari. Dalam peristiwa itu, empat tersangka kasus pembunuhan anggota Kopassus, Sersan Satu Santosa, ditembak mati.

Keempat korban itu adalah Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu, Adrianus Candra Galaja, Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, dan Yohanes Juan Manbait. Serangan pelaku dinilai sangat terencana. Mereka melakukan aksinya dalam waktu 15 menit dan membawa CCTV lapas. Pelaku diduga berasal dari kelompok bersenjata yang terlatih.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Penyerangan di Lapas Sleman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com